BAGIAN 32 🍒

13.4K 1.1K 130
                                    

HAPPY READING ✨

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN!!

*****

Pagi ini Quen sudah rapi dengan setelan kantor dia lupa jika memiliki urusan yang belum diselesaikan kemarin. Gara gara malam tadi bertemu dengan seseorang yang mengacaukan segala pikirannya sampai lupa dengan tugas nya yang belum selesai.

Tap tap tap

"Pagi Non Quen, sudah mau berangkat jam segini?" tanya maid yang sudah cukup akrab dengan Quen.

Quen tersenyum."Iya bik." jawabnya sambil melirik ke arah jam yang melingkar di pergelangan tangan.

"Saya berangkat dulu ya bik, udah mepet soalnya." ucap Quen halus.

"Eh, sarapan dulu Non! Nanti asam lambungnya kambuh kalau tidak sarapan." maid itu menyusul Quen yang sudah berjalan kearah pintu mansion.

"Sini biar saya bawa aja sarapannya buat di mobil." putus Quen.

Dengan cekatan maid itu berlalu menyiapkan bekal untuk anak majikannya.

Quen hanya menggeleng kan kepala melihat perhatian yang maid dari awal dia siuman dari koma dulu hingga sekarang terus memperhatikan kesehatannya.

Kenzie yang baru saja turun dari lantai atas bingung melihat adiknya yang sudah rapi dengan setelan kantor.

"Pagi pagi banget, ada meeting jam segini?" tanya Kenzie.

"Ada kerjaan yang lupa aku selesaiin Abang." Quen menoleh ke arah anak tangga.

Kenzie mengangguk paham dia berjalan ke dapur untuk mengambil minum.

"Makasih bik, aku berangkat dulu." ucap Quen.

"Iya non, hati-hati."

"Quen berangkat bang, Assalamualaikum." pamit Quen menyalami tangan Kenzie.

"Waalaikumsalam."

****
Arga sekarang sudah duduk manis di sebuah ruangan mewah dengan dekorasi elegan dia meneliti setiap sudut ruangan itu.

Sampai di satu titik dia melihat sebuah foto kecil terletak diatas meja. Tampak tidak asing dengan foto itu, Arga mendekat dan sebuah senyuman miring terbit dibibir nya.

"Bahkan kamu masih menyimpan foto kenangan kita Za." Arga terkekeh kecil dan meletakkan kembali foto itu.

Cklek

Pintu ruangan terbuka, terdengar ketukan high heels menggema di ruangan.

Brak

"Sialan! Gara-gara pria itu, aku sampai tidak membereskan pekerjaan ku!" umpat Quen kesal memasuki ruangan nya dan melempar asal tas kerja ke arah sofa.

Quen yang seakan tidak sadar dengan kehadiran sosok yang berada di dalam satu ruangan dia terus saja mengumpat dan mendumel tidak jelas.

Arga yang mendengar umpatan itu menahan tawa. Dia tau jika wanita ini sedang mengumpati dirinya, ah! Lihat saja hukuman apa yang pantas diterima oleh gadisnya karena berani berkata kasar.

QuenzaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang