BAGIAN 41🍒

5.7K 319 108
                                    


HAPPY READING ✨

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN!!

*****

Disebuah ruangan terlihat dua orang wanita dengan kondisi yang memprihatinkan. Tangan yang di ikat, tubuh penuh dengan luka dan juga darah segar yang terus mengalir.

Sedangkan seseorang tengah tersenyum puas melihat ke arah kedua wanita itu, tidak berlangsung lama saat terdengar suara pintu dibuka oleh seseorang membuat pria itu berdecak.

"Mengganggu kesenangan ku saja." sinis Adithama.

"Memang Kau siapa?" tanya dingin pria itu.

"Kau!" tunjuk nya.

"Turunkan jarimu Thama!"

Quen yang samar-samar mendengar keributan mulai membuka kedua matanya, perlahan dia melihat ke arah sekitar nya sampai pandangannya jatuh kepada seorang wanita yang tidak sadarkan diri hadapannya.

Dia berusaha mencoba melepaskan ikatan tali pada dirinya, sebelum kedua orang tersebut menyadari kesadaran nya. Dirasa ada celah Quen menggesekan tali dengan pisau yang dia sembunyikan di belakang celana.

"Berusaha lah, kau tidak akan pernah bisa melepaskan ikatan itu Quen." ucapan seseorang yang mengagetkan dirinya.

Quen mendongak dia tertegun sebentar menatap tidak percaya ke arah seseorang yang baru saja dia lihat.

"Kau?" lirihnya.

Sedangkan pria itu tersenyum miring menyadari tatapan Quen kepada dirinya. Di melangkah perlahan mendekat wanita itu "Ternyata sangat mudah menjebak gadis kecil sepertimu." kekeh nya mensejajarkan diri pada Quen.

"Penghianat!" desis Quen kepada pria dihadapannya.

Pria itu terhenyak, dia diam sejenak menatap wanita ini dengan seksama.'andai kau tau yang sebenarnya quen' batin pria itu.

"THAMA ANJING LEPASIN GUE BAJINGAN!" teriak Quen membuat Thama yang asik melihat interaksi partner nya dengan Quen tersentak.

"Beraninya kau membentak ku!" ucapnya sinis kepada Quen.

"LO BUKAN MANUSIA! GAK PANTES GUE HORMATIN!!" ucapan Quen yang mengungkapkan amarah Adithama.

"Diam lah, jaga ucapanmu atau kau akan mati sekarang." bisik pria dihadapannya.

Cuih

"Lo siapa ngatur-ngatur gue ha!" sinis Quen yang meludah tepat didepan wajahnya.

Tertawa pelan pria itu menarik dagu Quen menatap intens wajah wanita dihadapannya ini "Jangan membuat ku marah Quen!" ucap nya pelan.

Dugh

"JANGAN SENTUH GUE SIALAN!"

Nafas Quen memburu dia sangat lelah untuk saat ini, melihat ke arah wanita didepannya yang sangat tersiksa masih menutup matanya dengan rapat tidak ada tanda-tanda untuk bangun.

'Bertahan Ra.' batin Quen.

Quen yang sudah melepaskan ikatan pada tangannya langsung melepaskan tali pada kedua kalinya.

QuenzaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang