BAGIAN 28🍒

12.5K 1.3K 170
                                    


HAPPY READING ✨

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN!!

*****

Perlahan mata seorang wanita yang terbaring di kasur terbuka dia memegang kepalanya yang terasa berat. Dengan pelan Clarita duduk dan menyenderkan tubuhnya pada sandaran kasur.

"Shhhh..." kepalanya terasa seperti berputar dan sangat berat.

"Quen" satu kata yang keluar dari mulut Clarita.

Deg

Clarita menyingkirkan selimut yang menutupi tubuhnya dia seketika teringat dengan kejadian kemarin,  Clarita berjalan dan mencoba membuka pintu kamar tetapi 'nihil' tidak bisa.

Tok tok tok

"PAPA BUKA PINTU NYA PA! AKU INGIN BERTEMU DENGAN PUTRI KU!!" teriak Clarita dari dalam kamar.

"PAPA!"

Clarita terus menerus memanggil Alden agar membukakan pintu kamar yang terkunci rapat. Mencari cara lain Clarita berjalan ke arah jendela kamar, tidak ada pilihan lain bagi nya yang terpenting dia segera bertemu dengan Quen.

Clarita mengambil selimut dan mengikatnya pada gagang jendela menjadikan perantara untuk dirinya turun ke bawah sana.

"Diam disana Cla!" ucap tajam seseorang.

Clarita yang seperti familiar dengan suara itu menoleh ke arah belakang dan seketika dirinya berlari dan memeluk tubuh seseorang itu.

"Sayang hiks... Putri kita... " tangis Clarita dalam pelukan Edgar.

Edgar membalas pelukan itu dan mengusap pelan tubuh yang gemetar."Dia kuat sayang, putri kita kuat."

"Aku ingin bertemu dengan nya..." lirih Clarita.

Edgar mengangguk dan mengangkat pelan wajah Clarita agar menatap ke arah dirinya."Kita bertemu dengan Quen sekarang." ucap Edgar sambil mengusap air mata yang terus mengalir pada wajah Clarita.

"Kita pulang ke Indonesia sekarang?" tanya Clarita.

Edgar menggeleng."Dia ada disini, di negara ini."

"Kita kesana sekarang." ucap Clarita tidak sabar.

*****

"Apa?" tanya Kenzie yang baru saja pulang sudah disuguhi pemandangan teman temannya yang berada di dalam mansion terlebih lagi tatapan tidak bersahabat dari mereka semua.

"Quen dimana?" tanya Marvel to the point.

Mendengar pertanyaan itu membuat Kenzie tersenyum tipis."Ditempat yang lebih aman." jawab nya kemudian duduk.

"Lo-"

"Kalian cukup doain buat kesembuhan Quen aja masalah keberadaan nya gue gak bisa kasih tau, yang terpenting sekarang Quen berada di tempat yang aman." sela Kenzie panjang lebar.

"Tapi Ken-" Chika menghentikan ucapannya saat melihat tatapan datar yang diberikan Kenzie.

"Kondisi Quen sekarang?" tanya Farel.

QuenzaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang