BAGIAN 36🍒

7.2K 594 62
                                    

HAPPY READING ✨

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN!!

*****

Saat ini hanya tersisa Quen, Chika, dan Elmira sedangkan yang lain sudah berada di kamar nya masing-masing. Terlihat Chika yang begitu pulas dengan tidur nya, wajar saja perjalanan dari Indonesia ke Amerika ditambah lagi jalanan yang macet.

Sedangkan Quen dan Feli berada di ruang rahasia yang masih berada dalam satu ruangan dimana Chika yang tengah tertidur.

"Quen"

"Hm?" Quen menatap Elmira.

"Lo yakin mau bubarin organisasi? Gimana sama opa Alden? Dia setuju? Dan papa lo?" tanya Elmira secara beruntun.

"Gue juga lagi mempertimbangkan masalah ini El, Lo tau kan kalau sekarang yang dalam bahaya bukan cuma gue? Tapi orang di sekitar gue juga bakalan dalam bahaya..." lirih Quen dengan meneguk segelas minuman bersoda.

Elmira tau jika Quen sangat memikirkan orang-orang disekitarnya, tapi dengan membubarkan organisasi? Itu mungkin bukan jalan yang terbaik. Ditambah banyak sekali rintangan yang selama ini dihadapi sampai bisa di tahap sekarang ini.

"Gue harap pilihan yang lo buat nanti gak buat Lo menyesal dikemudian hari." ucap Elmira pasrah.

Quen mengangguk setuju."Si curut masih tidur?" tanya Quen kepada Elmira.

"Gue dari tadi disini sama lo, gak usah tanya gue!" kesal Elmira menoyor kepala Quen pelan.

Quen terkekeh dan beranjak dari sana membuka pintu dengan sangat hati-hati takut ada yang melihat. Dia berjalan ke arah Chika yang masih sama  dengan posisi seperti tadi.

Quen mengambil selimut yang sudah tersedia disana, dan sedikit membenarkan posisi Chika agar tidak sakit saat dia bangun nanti.

"Lo ke kamar aja, biar gue disini sama Chika." ucap Quen.

"Biar gue panggil Arkan." putus Elmira keluar.

*****

"Sudah sampai?" tanya seorang pria.

"Sudah tuan, mereka semua sudah berada di Amerika. Tetapi keberadaan nya sulit untuk di lacak." ucap salah satu bawahan dari seorang

Brak

Adithama membanting dokumen dia mendekat ke arah bawahannya yang sudah menunduk takut. Adithama berusaha menahan emosi nya saat ini, dia sangat geram dengan orang yang sudah dia tugaskan tetapi tidak becus dalam bekerja.

"Lacak keberadaan Revan dari nomor handphone."

"B-baik tuan." bawahan itu segera pergi keluar.

Adithama mengacak rambutnya, lihat saja apa yang akan terjadi nanti pada keluarga Addison terlebih lagi salah satu putri dari keluarga itu. Ah! Dia melupakan satu mangsa yang sangat menggiurkan 'zalynda' batin Adithama.

Setelah sekian lama dia pulih dari koma tiga tahun, kini Adithama semakin gencar ingin membalaskan dendam nya kepada bocah tengil yang menjabat sebagai ketua mafia itu.

"We will meet Miss Quenza Agatha soon." Adithama tertawa dia tertawa sangat keras tidak sabar untuk bertemu dengan musuh nya.

Sedangkan Feli kini tengah menatap ke arah suaminya yang tidak mau mengalah dengan putra kecil nya ini. Berkali-kali Feli memberikan pengertian pada William tetapi tetap saja sifat keras kepala nya tidak bisa dikalahkan.

QuenzaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang