BAGIAN 22🍒

12.9K 1.4K 307
                                    


HAPPY READING ✨

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN!!

******

Arga membawa Ara ke UKS, dia langsung mengambil kotak obat P3K untuk mengobati luka di bagian kepala Ara.

"Dibersihin dulu Ra, ini ada darahnya." ucap Arga.

"Shhhh, pelan pelan Arga..." ringis Ara merasa perih dan sedikit sakit.

"Udah"

Setelah itu Arga menaruh kembali kotak P3K dan duduk disamping brankar Ara. Menatap wajah gadis itu yang seperti nya sedang menahan sakit.

"Kerumah sakit aja ya?" tawar Arga.

Ara menggeleng kecil dan tersenyum lembut kearah Arga."aku cuman kepentok doang Ga, bukan kecelakaan." heran Ara.

Tapi Ara teringat tentang kejadian tadi."Ga itu Que-"

"Gak usah bahas dia Ra! Kamu istirahat aja disini, biar aku beli makanan buat kamu." Kemudian Arga keluar dari UKS, dan pergi menuju kantin.

"Maafin Ara ya Quen..." lirih Ara yang menatap kearah pintu UKS.

"Kenapa? Kenapa kamu gak inget sama aku?" ucap Ara sendu.

Tak lama setelah itu Ara merasa jika kepalanya semakin terasa berat dan sakit memutuskan untuk memejamkan mata sejenak.

Cklek

Pintu ruangan tiba tiba dibuka oleh seseorang membuat Ara perlahan membuka mata dan sedikit terkejut. Untuk apa dia kesini? Apa ingin menyiksa  dirinya? Karena telah membuat adiknya mungkin bertengkar dengan sahabatnya.

"K-kenzie?" ucap Ara terbata.

Kenzie tak menjawab di semakin mendekat ke arah Ara dan mengambil tempat tepat disampingnya.

"Gue tau Lo temen perempuan, yang adek gue pernah ceritain dulu." ucap Kenzie, menatap ke arah Ara dengan serius.

"Tapi kenapa Quen gak inget sama aku?" tanya Ara dengan pelan.

"Beberapa saat setelah pulang dari taman, mobil yang kita bawa kecelakaan dan kebetulan kondisi Quen paling parah pada waktu itu--" Kenzie menjeda ucapannya.

"Quen kehilangan ingatannya?" tebak Ara.

Kenzie mengangguk singkat."hanya sebagian dan salah satunya adalah pertemuan pertama Lo sama dia." jelasnya.

Ara meremas ujung roknya, sampai kapan ingatan itu hilang dari memori Quen? Dia sudah sangat ingin! Sangat ingin sekali memeluk dan menumpahkan keluh kesahnya selama ini kepada seseorang yang dia cari cari dari dulu sampai sekarang.

Dert

Kenzie berdiri dan mengecek sebentar kondisi Ara."gue harap Lo bisa ngerti dan maaf atas perbuatan adek gue tadi." setelah itu Kenzie keluar dari sana.

"Hikss... Quen hikss..."

"Hikss gue kangen...." tangis Ara pelan.

QuenzaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang