BAGIAN 35🍒

8.3K 821 120
                                    

HAPPY READING ✨

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN!!

*****

Saat tengah ingin mengambil minum, Quen merdengar suara orang bersin-bersin dari arah samping villa. Karena penasaran Quen melihat dari arah jendela, terlihat disana Edgar sedang mengusap-usap hidung yang sudah memerah.

Quen meringis dalam hati, ini pasti gara-gara kejadian tadi siang. Dimana dia dengan jahil nya memberikan kucing ke arah papa nya dan berakhir alergi Edgar terhadap kucing kambuh.

"Kucing sialan." desis Edgar yang merasakan  alerginya semakin parah.

"Sendirian aja pa?" tanya Quen basa basi.

Edgar menatap dingin Quen, dia memilih untuk tidak menjawab. Mata nya menatap ke arah kolam dengan tangan yang terus mengusap-usap hidung yang sudah memerah.

Quen semakin merasa bersalah, dia merasa bahwa Edgar dalam mode marah saat ini."Quen minta maaf." ucap nya pelan.

Masih tidak ada jawaban dari Edgar membuat Quen semakin dilanda perasaan bersalah. Sepertinya tindakannya tadi sangat keterlaluan ditambah besok adalah hari yang sangat penting.

Edgar berdiri dari sana dan berjalan masuk dia sama sekali tidak menghiraukan putri nya. Padahal mati Matian Edgar menahan untuk tidak luluh, dia masih sangat kesal dengan kejadian tadi siang.

"Papa ngambek tu." goda Clarita mendekati Quen yang sedang memanyunkan bibir nya.

"Udah tau."

"Pala gak mau ngalah." ucap Quen.

Clarita tersenyum manis."Nanti juga balik lagi kayak biasanya, papa itu cuma gengsi." bisik Clarita di akhir kalimat membuat Quen tertawa pelan.

"Mama"

"Kenapa sayang?" Clarita mengelus Surai rambut milik Quen dengan lembut.

Quen membenarkan posisi nya dengan meletakkan kepala di atas pangkuan Clarita sambil menatap ke arah bintang bintang di atas sana.

"Bintang nya cantik." ucap Quen tiba tiba.

Clarita ikut melihat kearah bintang bintang yang ber kerlap kerlip membuat siapa pun melihatnya terasa terpana.

"Quen mau deh jadi bintang." celetuk Quen tiba tiba.

"Kenapa?"

Quen menggeleng pelan."Gatau, tapi rasanya tenang banget kayaknya ma."

"Nanti kalo Quen gak ada" Quen menjeda ucapannya sambil menatap kearah Clarita yang juga tengah menatap nya bingung.

"Mama liat bintang-bintang di atas sana aja."  entah setan dari mana membuat Quen berkata seperti itu.

Tes

Satu air mata lolos mengenai wajah Quen." Mama nangis?" tanya Quen pelan kemudian duduk menghadap Clarita.

"Jangan bicara seperti itu lagi Quen!" peringat Clarita memeluk Quen erat.

QuenzaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang