12. Keputusan Devano

720 43 0
                                    

Hallo gaess.. kembali lagiii
Selamat pagiii kawan...
Sehat kah ? Semoga sehat selalu
Gimana puasanya ? Lancarkah apa ada yang bolong ???
Semangatt puasanya ya kawan😘

Selamat membacaaa😍

•••••°°°♡☆♡°°°•••••

“Langit hitam meninggalkan senja. Sayup angin meniup duka. Memberi rasa pada hati yang Amerta.”

- Alena Zealinne Artharendra

•••••°°°♡☆♡°°°•••••

Happy Reading😘

“Devano!”

Devano menghembuskan nafasnya kasar.

Ini sudah lima hari sejak Alena terus mengejarnya hanya untuk membuatnya menyadari akan cinta Alona.

Lelaki itu berbalik dengan malas. “Kenapa? Mau bahas tentang Alona lagi? Mending gak usah! Gue capek denger nama dia!”

“Capek? Terus gimana dengan Alona yang terus harepin lo? Apa dia gak capek?! Please, Devano! Gue mohon ... Hargai perasaan dia dan coba jadi pacarnya.” Alena masih mencoba menjelaskan.

“Pertanyaan ini mungkin belum pernah keluar dari mulut gue ....” Devano mulai berjalan mendekati Alena.

“Tapi kenapa Lo selalu maksa gue buat jadian sama Alona?!”

“Karena gue udah janji! Gue udah janji ke dia bakal jadiin Lo pacarnya. Sejak kejadian di resto waktu itu. Waktu Lo nembak gue. Dia ngelaporin semuanya ke Orang tua gue dan mereka kekang gue buat jadiin Lo pacar Alona. Gue juga Capek! Gue capek terus di kekang! Gue pengen cepet-cepet bebas dari semua ini dan Alona bisa bahagia!”

Devano menatap Alena dalam. “Jadi ... Lo udah janji ke Orang tua Lo buat jadiin gue pacar Alona? Lo sama sekali gak pikirin perasaan gue? Ck! Lo lebih jahat dari siapapun tau gak?!”

Alena menunduk mendengar ucapan Devano yang terdengar santai namun menyakiti itu.

“Maaf ... Pas itu gue gak bisa mikir jernih dan gue mutusin gitu aja! Maafin gue ...,” lirihnya.

Devano menggeleng tak percaya. “Gue pikir Lo emang baik. Tapi setelah denger semua ini gue jadi ragu! Ragu atas segalanya tentang Lo, Alena Zealinne Artharendra!”

“Devan—”

Belum sempat Alena meneruskan ucapannya, Devano sudah terlebih dahulu berjalan pergi meninggalkannya. Tak masalah jika Alena memang tak mau menjadi kekasihnya. Tapi, tak bisakah Alena mengerti dirinya? Devano benar-benar tak ingin menjalani hubungan dengan Alona!

•••°°°♡☆♡°°•••

Alzean mengusap punggung Alona lembut. Gadis itu sedari tadi menangis dalam pelukannya seakan ada duka yang tak bisa ia jelaskan. Suara tangisannya begitu pilu ditelinga Alzean hingga membuatnya merasa iba.

“K--kak Lena selalu jadiin gue pelampiasannya, hiks ... G--gue takut, gue capek.” Alona mengadu dengan pernyataan palsu.

Sekarang Alona mempunyai pekerjaan baru. Yaitu menghasut Alzean agar membenci Alena. Sudah banyak orang yang dihasutnya, dan semua itu berhasil. Termasuk Alzean yang saat ini baru masuk kedalam perangkapnya.

Alena Zealinne Artharendra Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang