38. Alasan Menjauh

559 30 0
                                    

“Jangan menyerah. Jangan sampai impianmu selama ini pupus hanya karena satu kegagalan. Ingat! Kegagalan itu hal biasa. Tetapi saat kegagalan menimpa dan kamu tidak menyerah maka kamu akan menjadi luar biasa.”

- Alena Zealinne Artharendra

•••

Alena masih diam. Gadis itu berusaha terlihat biasa saja di depan Alzean yang kini mulai berjalan kearahnya. Senyuman yang sedari tadi tak pudar dari bibirnya membuat Alena sedikit meringis. Bagaimana bisa Alzean tersenyum semanis itu didepan Alena yang berusaha melupakannya?

Alzean menyimpan kedua tangannya di saku celana. “Gimana? Udah baikan?” tanyanya pada Revan.

“Lumayan. Seenggaknya hari ini ada kalian yang bisa kurangin rasa sakitnya. Kalau sendirian tuh rasanya sepi. Otomatis sakitnya juga nambah.”

“Leo sama yang lain gak kesini?”

“Mereka lagi rapat Osis.”

Alzean mengangguk. Ekor matanya beralih melirik Alena yang masih diam. Beberapa kali gadis itu meliriknya hingga membuat senyum tipis mengembang sempurna di bibir tipis Alzean.

Alzean berdehem pelan. “Rev ... Lo pernah gak tiba-tiba di jauhin Cewek tanpa Alesan?” tanyanya. Lelaki itu segera mengalihkan pandangannya saat sadar Alena mulai melirik kearahnya.

Revan menatap Alena dan Alzean bergantian. Setelahnya lelaki itu beralih melirik Regal yang langsung mengedikan bahunya. Lelaki itu tau jika lirikan Revan berarti kode tanya untuk dirinya.

“Kalian lagi ada masalah?”

“Jawab aja.”

“Mungkin pernah. Nazea sering jauhin gue. Pas kita udah Deket banget. Tiba-tiba dia menjauh tanpa Alesan. Tapi itu hak dia. Kita gak berhak buat nekan mereka buat selalu ada disamping kita. Mereka juga berhak nentuin hidup mereka sendiri.”

“Terus Lo tetep terima perlakuan dia? Lo gak berusaha deketin dia lagi gitu?”

“Buat apa? Gue capek selama ini berjuang dan sama sekali gak ada peningkatan. Dia bahkan makin jauhin gue.”

“Lemah Lo!”

“Bukan lemah. Tapi capek.”

Alzean menghembuskan nafasnya kasar. “Kalau gue gak bakalan bisa, Rev. Gue gak bisa jauhin Cewek yang selama ini selalu ada di samping gue. Cewek yang selalu ngajarin gue arti hidup. Cewek yang selalu ngajarin gue buat bersyukur. Gue gak bisa sekuat Lo. Gue lemah masalah ginian.”

Mendengar penuturan Alzean itu seketika membuat Alena menoleh kearahnya. Memperhatikan setiap inci wajah Alzean lekat mencari ketulusan Disana. Raut wajah yang awalnya Sombong kini berubah sendu bersamaan dengan hati Alena yang kembali terluka. Sebenarnya sulit baginya untuk menjauh dari Alzean. Namun, keadaan memaksanya.

Revan kembali dibuat bingung. Selama ini Alzean dan Alena memang belum pernah menceritakan masalah mereka padanya. Namun Revan bisa menyadari bahwa saat ini kedua sejoli itu tengah dirundung masalah walaupun mereka tak menceritakannya.

“Kalian lagi ada masalah?”

“Mungkin.”

“Jawab yang pasti!”

Alena Zealinne Artharendra Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang