Yang belum spam and vote ayooo di tunggu dukungannya untukku ❤️
-o-o-
"Ini bukan arah ke apartemen Irene!" Baekhyun menatap Chanyeol ketika pria itu tersenyum tipis dan mengangguk.
"Memang bukan." Tangannya mengambil tangan Baekhyun dan menciumi punggung tangan itu.
Baekhyun menahan rona merah di wajahnya agar tak kentara terlihat oleh Chanyeol. Jantungnya berdebar-debar ketika Chanyeol kerap memperlakukannya seperti itu.
"Kita ke butik dulu, membeli gaun untukmu." Chanyeol menjalankan mobilnya seraya masih menggenggam tangan Baekhyun.
"Gaun? Untuk apa?" Baekhyun mendadak lupa semuanya karena debaran jantungnya yang menggila.
Chanyeol terkekeh pelan, menoleh ke arah Baekhyun dan menatap gadisnya itu.
"Kau lupa acara tunangan Irene di Jepang?" Dan Chanyeol kembali tersenyum tampan kala melihat Baekhyun menepuk dahinya.
Karena debaran jantungnya tengah menggila ia nyaris melupakan acara pertunangan sepupunya sendiri.
"Paman membuatku melupakan semuanya!" Protes anak itu seraya memasang wajah cemberut.
"Huh? Kenapa denganku?" Chanyeol tahu apa yang di maksud anak itu, karena rona wajah Baekhyun yang terlihat malu-malu menjawab semuanya.
Ia hanya berpura-pura tidak tahu apa-apa. Ingin tahu bagaimana anak itu akan menjelaskan perasaan yang tengah dirasakannya saat ini.
"Tidak!" Baekhyun mengibaskan tangan ke wajahnya. Seolah tengah merasa kepanasan. "Jangan lihatin terus, fokus menyetir saja!" Baekhyun mendorong wajah Chanyeol yang terus menatap ke arahnya.
Chanyeol nyaris tertawa kencang kala Baekhyun memegang wajahnya dan mendorong wajahnya karena tak boleh menatap anak itu. Dengan senyum yang masih menghiasi wajahnya, ia kembali menjalankan mobilnya kala lampu merah sudah berubah hijau.
Ia melepas tangan Baekhyun ketika memarkirkan mobilnya di depan butik ternama langganannya.
Gedung butik itu tampak menjulang tinggi, begitu mewah. Baekhyun dapat melihat deretan gaun cantik di pajang beserta stelan formal pria.
Ia keluar dari mobil Chanyeol, hendak mengikuti langkah Chanyeol dari belakang.
Namun Chanyeol menarik pinggangnya dan berbisik pelan, "Jangan pernah berjalan di belakangku, kau harus berada di sampingku agar mereka tahu kau orang spesial untukku."
KAMU SEDANG MEMBACA
El Tío
Fanfiction[CHANBAEK] [GS] [BAHASA BAKU] "Paman berapa umurnya? 50 tahun ya? Udah ber-ub....." "RAMBUT SAYA DI CAT WARNA GREY, INI BUKAN UBAN." "BIASA AJA DONG GAK USAH TERIAK GITU!" Keduanya saling meneriaki. Yang satu kesal dikatain tua, yang satu kesal ka...