Chanyeol berusaha untuk tetap fokus bekerja. Apalagi kliennya sudah jauh-jauh datang dari Prancis untuk membahas bisnis dengannya.
Mereka makan siang bersama seraya membahas beberapa bisnis yang sudah Chanyeol bahas sebelumnya ketika ia ke Prancis tahun lalu.
Butuh waktu yang lama untuk meyakinkan Miss Angela agar mau bekerja sama dengan dirinya. Jadi ketika kesempatan hari ini datang, ia tak boleh sampai salah dan mengecewakan Miss Angela.
"Sedari tadi ponselmu terus berbunyi, kau tidak berniat mengangkatnya?" Miss Angela bertanya sembari tersenyum tipis.
Oh dia bisa berbagasa Korea, karena sebenarnya Miss Angela keturunan Korea-Prancis. Ayahnya orang Korea sedangkan Ibunya orang Prancis. Hanya saja Miss Angela memang sudah pindah ke Prancis untuk waktu yang lama. Berkarir disana menjadi wanita sukses dengan bisnisnya.
"Tidak apa, aku bisa menelfon kembali nanti!"
Sebenarnya Chanyeol sedikit was-was, itu telfon dari Baekhyun. Seharusnya ia mengangkat telfon itu karena ia juga penasaran kenapa gadis itu menghubunginya, padahal sebelumnya mereka bertengkar.
Ada kelegaan di hati Chanyeol, mungkin gadis itu sudah tidak marah padanya. Tapi ada rasa khawatir dan tidak tenang karena harus mengabaikan telfon dari gadis itu.
Mereka kembali membahas perihal bisnis. Sampai akhirnya jam menunjukan pukul tiga sore, mereka baru selesai. Sekretarisnya membawa berkas-berkas perjanjian bisnis yang sudah di tanda tangani Miss Angela dan juga Chanyeol.
Mereka berpisah di depan restoran setelah Miss Angela masuk ke dalam mobilnya. Chanyeol meminta sekretarisnya untuk segera kembali ke kantor menggunakan taxi sementara ia akan langsung menemui Baekhyun.
Namun panggilan telfonnya tak kunjung di angkat oleh si mungil.
Oh gadis itu pasti marah karena 5 panggilan telfonnya dia abaikan begitu saja.
Ia menelfon Christian karena sahabatnya itu juga sempat menelfonnya.
"Kemana saja kau tuan Park?" Christian menggerutu karena Chanyeol baru menelfonnya sekarang.
"Aku sibuk. Ada apa kau menelfon?" Chanyeol menuju mobilnya dan segera menginjak pedal gas untuk segera menemui si mungil.
"Ya setidaknya angkat sekali telfonku atau telfon Baekhyun. Kau tahu, kekasih kecilmu itu menangis seperti bocah TK yang kehilangan permennya!" Christian mengomel.
Chanyeol memberhentikan mobilnya sebentar dipinggir jalan, ia kemudian bertanya lebih lanjut sekiranya dimana sekarang Baekhyun.
Setelah mendapat jawaban dari Christian, ia kembali melajukan kembali mobilnya menuju rumah Christian.
Iya, sahabatnya itu bilang kalau si mungil ikut dengan Christian kerumahnya.
Chanyeol memarkirkan mobilnya di depan rumah Christian, ia segera masuk ke dalam rumah sahabatnya itu untuk mencari si mungil.
"Paman!!" Baekhyun yang tengah bermain dengan anjing milik Christian seketika berlari kala melihat Chanyeol.
"Paman, kita tidak jadi putus ya!" Baekhyun mengoceh sebelum Chanyeol sempat berkata apa-apa. "Aku hanya sedang sinting sebelumnya, jadi jangan anggap perkataanku serius ya. Pokoknya kita tidak putus dan kita masih berpacaran." Gadis itu menangkup pipi Chanyeol, mencium bibir Chanyeol sembari tersenyum ceria.
"Astaga, ingatlah tempat anak kecil. Jangan mencerami rumahku dengan adegan tak senonoh!" Christian berucap sembari membawa segelas susu cokelat untuk Baekhyun.
Chanyeol tersenyum, ia membalas ciuman Baekhyun. Tidak lama, hanya sebuah kecupan.
"Jangan berkata ingin putus lagi, kau mengerti?" Chanyeol memeluk gadis itu, lalu mengajak Baekhyun pulang.

KAMU SEDANG MEMBACA
El Tío
Hayran Kurgu[CHANBAEK] [GS] [BAHASA BAKU] "Paman berapa umurnya? 50 tahun ya? Udah ber-ub....." "RAMBUT SAYA DI CAT WARNA GREY, INI BUKAN UBAN." "BIASA AJA DONG GAK USAH TERIAK GITU!" Keduanya saling meneriaki. Yang satu kesal dikatain tua, yang satu kesal ka...