07

2.3K 492 99
                                    

"Kak, sekarang toko dijaga siapa? Pak polisi?" Baekhyun duduk di pinggiran tempat tidur Jongin, anak itu seperti bocah berumur lima tahun yang tengah menemani Ayahnya yang tengah sakit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Kak, sekarang toko dijaga siapa? Pak polisi?" Baekhyun duduk di pinggiran tempat tidur Jongin, anak itu seperti bocah berumur lima tahun yang tengah menemani Ayahnya yang tengah sakit.

Kyungsoo sedang keluar untuk membeli makanan, hanya cemilan kecil untuk Baekhyun.

"Tidak juga. Polisi sibuk, mana mau menjaga tokoku?" Jongin sedikit bergerak untuk bisa duduk. "Tenang saja, toko tidak dibuka jadi semuanya aman."

"Sakit sekali ya perut nya?" Baekhyun yang khawatir terus saja bertanya perihal luka di perut Jongin.

Jongin tertawa pelan, menggeleng seraya mengangkat sedikit baju pasien nya dan memperlihatkan perban di perutnya pada Baekhyun.

Gadis mungil itu tampak merinding, masih ingat bagaimana darah segar itu keluar dari perut Jongin dan mengotori lantai toko.

"Haruskah kita menyewa bodyguard Kak?" Baekhyun mendapat sentilan di dahi.

"Kau pikir aku orang kaya?"

"Aku hanya takut kalau ada perampok lagi bagaimana?!" Baekhyun hanya jujur, ia takut kalau kejadian kemarin malam nanti terjadi lagi.

"Nanti kita tutup toko sampai jam sembilan malam saja." Daripada harus menyewa bodyguard dan menghabiskan uang, mending Jongin menutup toko lebih cepat.

Baekhyun menghela nafas, mengangguk mengerti lalu ia mengambil ponselnya dan bertukar pesan dengan Irene.

"Kak, kita selfie dulu!" Baekhyun mendekat untuk memfoto dirinya dan Jongin lalu kemudian ia kirimkan pada Irene.

"Katanya minggu ini kau ulang tahun, tanggal berapa?" Jongin ingat kata Irene jika si mungil itu minggu ini akan berulang tahun.

"Aku baru ingat," Baekhyun menyimpan ponselnya, "Karena toko belum dibuka, jadi bolehkan aku pulang dulu ke kampungku? Aku mau tiup lilin di makam Ayah dan Ibuku."

Jongin mengangguk memberi izin, lalu kembali bertanya kapan anak itu berulang tahun.

"Tanggal 06, kalau Kakak mau memberiku hadiah, nanti saja kalau aku sudah kembali ke Seoul." Dengan percaya dirinya ia meminta Jongin memberinya hadiah.

"Memangnya siapa yang mau memberimu hadiah?" Jongin menahan tawa kala Baekhyun terlihat begitu cemberut dengan kedua pipi yang mengembung.

Anak itu lalu pindah tempat duduk, berbaring di atas sofa seraya kembali membuka ponselnya.

Bosan juga menemani orang sakit, apalagi orang sakitnya seperti Jongin yang menyebalkan.

"Kak, bagaimana kalau menambah orang di toko? Agar aku ada temannya ketika shift malam."

Baekhyun hanya memberi saran, soal Jongin yang setuju atau tidak sih yang penting dia sudah memberi saran.

"Baiklah, nanti aku buka lowongan pekerjaan lagi untuk menemanimu ketika shift malam." Kata Jongin, ide Baekhyun bagus. Karena memang berbahaya juga jika ia tak menambah pekerja untuk shift malam setelah kejadian ini.

El TíoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang