29

1.8K 278 26
                                    

-0-0-

"Totalnya xxxx won." Baekhyun tengah melayani pelanggan di meja kasir.

Hari ini ia bekerja seperti biasanya. Gadis itu merentangkan tangannya sambil sesekali menggerakan tubuhnya ke kanan dan ke kiri seperti tengah melalukan olahraga.

"Terlalu lama libur, rasanya tubuhku jadi kaku semua dan cepat capek ketika bergerak." Gumamnya seraya kembali menggerakan otot-otot tubuhnya.

Hari ini toko lumayan ramai, angin diluar sana cukup dingin. Baekhyun menghela nafas panjang, ia lupa membawa mantel. Tapi tak apa, ia bisa minta tolong Paman Chanyeol kesayangannya menjemputnya jika ia pulang bekerja nanti.

Tapi, kalau Paman Chanyeolnya itu tidak sibuk sih. Kalau sibuk ia bisa pulang sendiri menggunakan taxi. Kebetulan sekali ia masih punya uang jika untuk naik taxi sesekali.

"Baekhyun, bisa kesini sebentar!?" Luhan yang tengah menyortir beberapa barang memanggil, "bukankah ini sebuah kamera?" Tunjuk Luhan pada sebuah kamera kecil yang terselip di rak.

"Kurasa Kak Jongin tidak akan menaruh kamera cctv disitu, kan?"

Luhan mengangguk, menyetujui ucapan Baekhyun. Karena tidak masuk akal rasanya kalau Kamera cctv di simpan di tempat tertutup seperti itu.

Luhan tengah mengecek makanan yang mungkin sudah mendekati tanggal kadaluwarsa ketika ia menemukan kamera kecil itu diantara barang yang lain. Sengaja di tutupi, tapi meski begitu Luhan yang cukup teliti berhasil menemukannya.

Baekhyun melihat-lihat kamera itu tanpa memegangnya, lalu ia menelfon Jongin selaku pemilik toko untuk menanyakan apakah yang menaruh kamera itu Jongin atau bukan.

Tak lama Jongin datang setelah Baekhyun menelfonnya.

"Itu milik orang lain." Jongin melirik kamera tersebut, lalu menyimpannya dalam sebuah plastik setelah ia mengambil kamera tersebut dengan sarung tangan.

Untung saja Baekhyun dan Luhan belum menyentuh kamera tersebut.

"Kalian coba cari lagi di tempat lain, aku akan melaporkan ini pada polisi." Jongin lalu keluar, duduk di kursi depan toko nya lalu menelfon pihak kepolisian "Berani sekali menaruh kamera pengintai di tokoku."

Luhan dan Baekhyun mengecek setiap sudut toko Jongin, namun mereka tak menemukan kamera lagi. Sepertinya hanya dipasang satu dan mengarah tepat ke meja kasir.

Mereka berdua kemudian kembali bekerja sementara Jongin yang mengurus tentang kamera itu. Ia juga mengecek cctv untuk memeriksa siapa yang menaruh kamera itu disana.

Jongin menelfon Sehun untuk meminta bantuan, sementara Chanyeol tak ia telfon karena sepertinya Baekhyun sudah memberitahunya. Terbukti dengan pesan yang dikirim Chanyeol padanya.

Ah mungkin dia akan meminta bantuan Chanyeol juga lain kali.

Ngomong-ngomong si mungil kini tengah meneliti kamera cctv karena merasa kenal dengan orang yang menyimpan kamera kecil itu di toko Jongin.

"Ada apa?" Luhan berdiri disampingnya seraya ikut menonton.

"Aku seperti mengenal orang yang menyimpan kamera itu. Tapi aku lupa siapa." Baekhyun tampak seperti tengah berpikir, mengingat-ngingat kembali dimana ia pernah melihat orang itu.

Luhan juga ikut melihat, namun tentu dia tidak tahu.

"Sudah, biarkan polisi yang mencaritahu. Jangan kau pikirkan terlalu serius." Luhan menepuk pundak si mungil.

Baekhyun kembali bekerja sampai tak terasa hari ini terlewati lagi dengan begitu saja.

Gadis mungil itu hendak menelfon Chanyeol, meminta tolong apakah kekasihnya itu bisa menjemputnya atau tidak. Namun si tampan itu sudah lebih dulu datang dan masuk ke dalam dengan senyum tampannya.

El TíoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang