Pagi hari tiba, samar² Aliza melihat cahaya matahari masuk, ia beberapa kali menerjapkan matanya, sebelum akhirnya membulatkan matanya, ia berpikir ia akan telat padahal hari ini hari ke dua ujiannya.
"Mampus, telat aku, kenapa mama ga bangunin aku yaa"
"Ah udah deh mendingan cepet² mandi dan cepet² kesekolah"Beberapa menit berlalu, Aliza telah siap dengan seragamnya, ia menuruni anak tangga, ia melihat mamanya yang tengah duduk disofa, Aliza menghampirinya.
"Ma"
"Akhirnya kamu bangun juga, daritadi mama bangunin yaa, ga bangun² kamu"
"Iya ma maaf, yaudah Aliza pamit yaa takut telat"
"Ya sana"
"Assalamualaikum"
"Waalaikumsalam"Beberapa menit kemudian, Aliza telah sampai didepan sekolahnya, ia langsung menancap gasnya masuk ketika melihat gerbang itu akan ditutup, pak satpam yang sedang menutup gerbang pun terlonjak kaget karna suara Gerungan gas.
"Kenapa telat neng"
"Iya pak maaf"Pak satpam geleng² kepala, Aliza segera berlari, saat ia tiba didepan kelas ternyata ujian pertama telah dimulai.
"P-permisi Bu"
"M-maaf saya telat"
"Kenapa kamu bisa telat, yaudah gapapa tapi Jan diulangi lagi yaa, duduk"
"Makasi Bu"Aliza segera duduk didepan Aulia, yang sedari tadi menatapnya sinis, mungkin saja dalam pikiran Aulia Aliza bakal dihukum, namun kenyataannya Tuhan masih melindungi Aliza.
Aliza menatap deretan² soal dilembaran kertas putih itu, ia merasa bingung, ia mendengar ada yang memanggilnya.
"Stttt za"
"Rey"
"Kamu kenapa telat"
"Em...em...aku..."
"Apa za"
"Aku tidur kemaleman, iya kemaleman Rey"
"Kamu ga pandai boong, udah ngomong aja"
"Heh?! Isi masing², gausah brisik"Baik Aliza maupun Reyhan terlonjak kaget, Reyhan kembali keposisi duduknya, ia duduk tepat disamping Aliza, lagi dan lagi namanya kembali dipanggil, mau tak mau Aliza menoleh kesamping, namun kali ini sasa yang memanggilnya.
"Oyy za stttt"
"Sa, apa astagfirullah ngagetin aja"
"Suttt Jan brisik, gue mau nanya jawaban soal terakhir apa yaa, gue bingung"
"Em kalo aku d"
"Makasi za"Bel berbunyi, baik siswa-siswi maupun guru kaget, karna setau mereka gada istirahat, namun kali ini mereka dikasih waktu istirahat.
"Yaudah kumpulkan soalnya, kalian boleh istirahat"
"Baik Bu"Tangan Aliza ditarik oleh Sulis, Aliza terlonjak kaget, Reyhan dan Aulia berlari menuju kearah mereka, ternyata Sulis membawa Aliza kebelakang halaman sekolah.
"Eh, kenapa tadi Lo ga dihukum yaa, lo kan telat setengah jam"
"M-mungkin Tuhan masih nolongin aku Lis"
"Lis, Lo apa-apaan sih"Aliza terlonjak kaget, karna yang menolongnya adalah Aulia, ia menuju Reyhan yang ada dibelakang Aulia.
"Lis, gue udah cukup Lo manfaatin yaa, mendingan Lo berubah deh, lagian Aliza ga salah Lis"
"Lo kenapa jadi belain dia sih, Lo gausah munafik ya Lia"
"Terserah Lo"
"Al Lo bawa Aliza ke UKS yaa"
"Oke"Setelah punggung keduanya menjauh, Aulia tertawa, ia berpikir semoga saja mereka berdua percaya akan drama mereka.
"Hahahahahahahah"
"Hahahaha anjir, akting lo bagus juga Lia"
"Siapa dulu dong"Aulia dan Sulis bertepuk satu sama lain, ia berpikir kembali rencana selanjutnya.
"Kayanya gue harus pura² minta maaf sama dia, biar dia percaya"
"Wah ide bagus tuh"
"Oke, yaudah gue ke UKS yaa, bye"Diuks:
"Za, kamu gapapa kan?"
"Gapapa Rey, cuma memerah dikit doang kok"Aliza dan Reyhan terlonjak kaget, ia melihat pintu UKS terbuka disitu ada Aulia yang tengah tersenyum, ia mendekat ke Aliza, Aliza memundurkan langkahnya, ia masih takut akan sosok Aulia.
"Za, jangan takut yaa, gue kesini mau minta maaf sama Lo, gue tau kesalahan gue fatal banget, gue bakal coba ubah itu, Lo mau kan maafin gue"
Tubuh Aliza bergetar, ia takut menatap Aulia, ia takut menatap jari lentik Aulia yang mencengkram rahangnya waktu itu.
"A-aku, a-aku takut Rey"
'cewe najis, caper banget woy elah'batin Aulia
"Za, gue mohon maafin gue"
"R-rey"Aliza bersembunyi dibelakang Reyhan, ia mencengkram kuat² bahu Reyhan untuk melawan tubuhnya Yang bergetar.
"Untuk sekarang, kalo emang Lo ada niatan tulus minta maaf sama Aliza, Lo pelan² minta maaf sama dia, jangan langsung kek gini, dia masih takut Sama Lo, jadi gue mohon, untuk sekarang, Lo jauhin Aliza, perbaikin diri Lo sendiri, ayo za"
Reyhan menarik pelan tangan gadis itu, ia melirik Aulia sekilas lalu pergi, saat Aulia melihat mereka telah keluar dari ruang UKS, ia mengungkapkan kekesalannya.
"Awas Lo za, cewe najis"
"Gue bakal bales, Lo egois za"Aulia meneteskan air matanya, bagaimana pun hatinya masih sakit ketika melihat Reyhan lebih peduli akan Aliza.
Ia memutuskan untuk kembali ke kelas, karna ujian jam kedua akan dimulai, ia menatap kosong kursi yang diduduki Reyhan, ia terlonjak kaget saat ada yang menepuk pundaknya.
"Oyy Lia, gimana berhasil ga Lo"
"Gue gagal, cewe itu selalu punya cara buat gue jauh dari Al"
"Gue kira si Aliza cewe baik², ternyata sasimo yaa, cowonya banyak, cewe najis kek gitu"Setelah mengatakan itu, Sulis kembali duduk ketempat duduknya, ia masih memikirkan cara agar Aulia semakin benci pada Aliza.
TBC
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Segini dulu yaa
See u next chapter
Dikrinya ditunda dulu yaa haha
Gimana setuju ga Aliza maafin Aulia nih?
Setuju gak Aulia sama Aliza sahabatan lagi?
Jangan lupa vote, coment, share Cerita ini, makasi bye....
🧡🧡🧡
KAMU SEDANG MEMBACA
MY CRUSH [End]
Teen Fiction"lia..."lirih Aliza "Gue akan selamanya benci sama Lo!"ucap Aulia Aliza El Assegaf, seorang gadis cantik yang memiliki hati yang lembut pula. Menyukai pada lawan jenis memang tanpa sengaja Aliza lakukan, namun ternyata cintanya adalah awal dari ra...