chapter 36

13 8 0
                                    


Tasya dan Dikri tengah mengelilingi mall, Tasya memilih berbagai baju, namun ia tak menemukan yang cocok untuk Dikri.

"Udahlah sya, mana aja deh, aku cape, mau istirahat!!"ucap Dikri

"Loh, kita baru aja kesini honey, kenapa harus cepet², kamu sebenarnya kenapa sih honey?"ucap Tasya

Tasya memicingkan matanya, ia sedikit curiga terhadap Dikri, karena sikapnya berubah 360°, Dikri pun hanya diam menunduk.

"Oh aku tau!! Apa jangan² ada cewe lain yang mau kamu temuin hah?!"ucap Tasya

"Kenapa kamu ngomong gitu? Emang kamu pernah liat aku jalan sama cewe lain, mikir lah, jan mikirin diri kamu sendiri, pikirin aku juga, aku pacar kamu kalo kamu lupa!!"ucap dikri meninggikan nada suaranya

"Dah lah mending aku pulang, ngeladenin kamu tuh bikin pusing tau ga!!"ucap Dikri berlalu pergi

"Ish, ini pasti gara² cewe gatel itu, awas aja besok, gue ga bakal kasih ampun!!"ucap Tasya

•••

"Makasi ya, kalo gitu aku masuk dulu"ucap Aliza melambaikan tangannya

"Bye"ucap Rendi menancap gass meninggalkan rumah Aliza

Aliza tersenyum melihat kepergian Rendi, ia segera masuk dan membersihkan tubuhnya.

Setelah selesai mandi, Aliza duduk ditepi balkon kamarnya, menikmati angin yang berhembus kewajahnya.

"Harus sesakit ini ya, menjalani hubungan dengan cowo lain selain kamu Dikri, melihat kamu bahagia bersama Tasya saja hati aku rasanya sakit banget, tapi sekarang perlahan aku bisa lupain kamu, dan akan fokus terhadap Rendi yang menaruh sebuah harapan padaku"ucap Aliza

Tak terasa airmata sedari tadi mengalir dipipinya, rasanya untuk mengungkapkan isi hatinya saja sesulit ini.

Aliza kembali menikmati setiap hembusan angin, ia memejamkan matanya, ia merasakan ketenangan dan kedamaian, rasanya ditengah keramaian itu Aliza tak menyukainya, ia lebih suka tempat sunyi, sepi dan menenangkan baginya.

"Kenapa? kenapa Disaat aku mengharapkan kebahagiaan, kebahagiaan itu sudah sekali aku gapai, haruskah aku setiap hari menutupi lukaku dengan senyuman palsu, kenapa sesakit ini mencintai orang yang tak mencintai aku"ucap Aliza terisak

Lidahnya terasa Kelu, untuk mengungkapkan perasaan sakitnya saja rasanya sulit bagi Aliza, dadanya begitu sesak saat ia ingin mengeluarkan kata demi kata dihatinya.

"Kenapa? Kenapa harus aku tuhan, disaat banyak jutaan orang didunia ini, kenapa harus aku?"ucap Aliza menatap langit gelap diatasnya

"Kalo tuhan izinin aku buat bahagia, Dikri lah sumber kebahagiaan ku, aku cuma menginginkannya, apa itu salah? rasanya sakit ketika harus menahan perasaan ini, rasanya sakit ketika melihat orang yang aku cintai malah mencintai orang lain"ucap Aliza

Ia mencoba memukul-mukul dadanya yang terasa sesak, tubuhnya bergetar hebat, seakan menyerang tubuh tak berdayanya, Aliza terduduk lemas dibalkon, kakinya mendadak lemas, untuk berdiri bangkit saja, rasanya sulit untuk Aliza, ia adalah remaja yang hidupnya penuh dengan rasa sakit dan air mata.

"Kenapa? Kenapa rasanya sulit untuk mendapat kebahagiaan itu, aku cuma meminta kebahagiaan. disaat aku tak mendapatkan kasih sayang kedua orang tuaku, apa aku juga tak diperbolehkan mendapat kasih sayang dari seseorang yang aku cintai"ucap Aliza terisak

"Aku benci rasa sakit ini, aku juga mau merasakan rasanya kasih sayang dari seseorang yang juga aku sayangi, rasanya begitu sakit tuhan, sakit!!"ucap Aliza

Ia duduk memeluk lututnya, rasanya bernafas saja bagi Aliza sangat sulit, Aliza menatap langit gelap dengan sinar bulan yang membuat langit itu sedikit terang.

"Aku lah langit gelap itu, dan aku juga butuh bulan dengan arti kasih sayang yang membuahkan kebahagiaan untukku, rasa sakit dihati ini udah melebihi kapasitas yang ada"ucap Aliza.

"Ada saatnya aku butuh pelukan hangat penuh kasih sayang, ada saatnya aku butuh bahu untuk bersandar, aku cuma butuh itu gak lebih, hanya itu Tuhan"ucap Aliza penuh dengan aliran air mata.

"Disaat semua orang tak sanggup melakukan itu untukku, aku hanya mengandalkan diriku sendiri dengan berdiri didepan cermin, memeluk diriku sendiri, memberi semangat untuk diriku sendiri, rasanya hati ini akan meledak detik ini juga, jika aku hitung berapa jumlah air mata yang telah keluar, mungkin aku tak bisa menghitungnya, begitu banyak rasa sakit yang menyerang hati kecil ini"ucap Aliza terisak

"Non Liza"ucap bi Minah, Aliza menoleh

"Non tenang ya, bibi ada disini sama non, bibi peluk non boleh?"ucap bi minah

"Iya"ucap Aliza

Sedari tadi bi Minah mendengar ucapan demi ucapan dari mulut Aliza, keluh kesah Aliza terhadap hidupnya, bi Minah tak menyangka gadis seceria Aliza ternyata punya kesedihan tiada Tara, ia segera memeluk tubuh mungil Aliza, tanpa disadari bi Minah meneteskan air matanya.

TBC

Gimana perasaannya setelah baca?

Kesel sama siapa?

Malam ini aku double up gays, Yeay!! Seneng ga?

Jangan lupa follow
Ig: Septiramadani927
Tiktok:septirmdni_1

Jangan lupa follow author, vote, coment, and share.

See u 🧡🧡

MY CRUSH [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang