Aliza terbangun dari tidurnya karena hari sudah pagi, ia kembali mengingat semalem ia baru saja jadian dengan kakelnya, Aliza beranjak mandi, ia berusaha menetralkan nafasnya, kenapa ia sekarang nyaman akan Rendi.Aliza sudah siap dengan seragam putih abu-abunya dengan hijab putih, Aliza tersenyum lebar, entah untuk saat ini ia akan mencoba melupakan Dikri dan fokus akan Rendi.
Hari ini Aliza menggunakan taksi online dikarenakan motornya rusak mendadak, entahlah Aliza sendiri tak tau penyebabnya.
Tak terasa ia telah sampai didepan gerbang sekolahnya, ia segera masuk dan menuju kelasnya, namun tangannya ditarik seseorang.
"Rey"ucap Aliza
"Za kenapa?"ucap Reyhan menatap Aliza dengan mata berkaca-kaca
"Kenapa apanya?"ucap Aliza, ia benar² bingung apa yang dimaksud Reyhan
"Kenapa saat aku nembak kamu, dengan mudahnya kamu nolak aku, Dan disaat Rendi kakel kamu itu nembak kamu, dengan mudahnya kamu terima, kamu anggep aku apa za?"ucap Reyhan menatap Aliza sendu
"Rey, aku minta maaf, tapi kamu lebih cocok sama Lia, kamu bakal lebih bahagia kalo sama Lia, jauhin aku dan lupain aku, sekarang aku udah jadi pacar Kak Rendi, stop deketin aku"ucap Aliza menunduk
Aliza merasa tak tega akan Reyhan, tapi ia juga tak mau terus menerus memberi harapan palsu kepada reyhan, sudah jelas bahwa Aliza tak mencintai Reyhan, namun Reyhan tetep nekat perjuangin itu.
"Oke za, oke kalo itu mau kamu, kebaikan aku selama ini, dengan mudahnya kamu buang gitu aja, Rendi baru aja kamu kenal, sedangkan aku, aku kenal kamu udah lama za"ucap Reyhan meneteskan air mata
"Rey, kita baru kenal waktu kelas 9, itu belum lama, dan aku ga bisa kaya gini, toh kamu juga cuma kasian doang kan Sama aku"ucap Aliza
"Za, aku cinta sama kamu, dan dengan mudahnya kamu bilang itu cuma rasa iba aku, mudah ngomong gitu za, oke aku bakal jauhin kamu, dan lupain kamu"ucap Reyhan dan berlalu pergi
Mata Aliza memerah, detik itu juga airmatanya jatuh, Aliza merasa tak tega dengan Reyhan, dan merasa sakit melihat Reyhan hancur.
"Drama di pagi hari yakan honey"ucap Tasya
Aliza menoleh, ia segera menghapus air matanya, ia menatap mata dikri yang juga menatapnya, Aliza melihat tatapan jijik dari dikri, hatinya begitu sakit, ia segera berlari ke kelasnya.
Aliza masuk kedalam kelasnya tanpa mengucapkan sepatah katapun, untuk saat ini, ia benar² sakit, untuk betbicara pun rasanya sesak.
Sasa menyadari sikap Aliza yang tak seceria biasanya, ia menghampiri Aliza, ia mengusap bahu Aliza sembari memeluknya.
"Lo kenapa za?"ucap Sasa
"Gue denger² Lo jadian sama kak Rendi?"ucap Sasa
Aliza tak menjawab, ia hanya bisa terisak dipelukan Sasa, bahkan untuk mengucapkan satu katapun rasanya susah buat Aliza.
"It's oke za, semuanya bakal baik² aja"ucap Sasa
Bel berbunyi, Aliza segera menghapus airmatanya, dan berusaha bersikap bahwa tak terjadi apa².
Mereka melewati beberapa jam pelajaran, mereka mulai bosan dengan pelajarannya, Aliza menetralkan nafasnya, entah kenapa dadanya sesak sekali, seakan traumanya bangkit lagi, Aliza mencoba menormalkan kembali nafasnya.
Bel berbunyi, pertanda istirahat telah tiba, Aliza merasa lega, ia menidurkan kepalanya, saat ini dadanya sesak dengan kepala yang berkunang-kunang.
"Woy za"ucap Aulia
KAMU SEDANG MEMBACA
MY CRUSH [End]
Teen Fiction"lia..."lirih Aliza "Gue akan selamanya benci sama Lo!"ucap Aulia Aliza El Assegaf, seorang gadis cantik yang memiliki hati yang lembut pula. Menyukai pada lawan jenis memang tanpa sengaja Aliza lakukan, namun ternyata cintanya adalah awal dari ra...