Second Wife

Prolog

Mahesa Kaur sedang sibuk menandatangani beberapa dokumen yang berserakan di meja kerjanya. Wajahnya terlihat sangat kalut dan tidak tenang.

Ia menghela napas panjang saat menandatangani dokumen terakhir yang ada di map warna biru gelap. Akhirnya ia berhasil menyelesaikan proses peralihan perusahaan miliknya kepada Platinum Inc.

Bankrupt.

Itulah yang terjadi saat ini, perusahaan yang ia dirikan nyaris tutup. Sebelum akhirnya ia menerima tawaran Arya Wirajaya, sahabatnya. Arya akan mengakuisisi perusahaan miliknya, sebagai strategi agar perusahaan itu tetap bertahan. Dengan syarat menikahkan anak-anak mereka.

Kareena Diandra Mahesa dengan putranya yang bernama Richard Albercht Wirajaya. Pernikahan untuk kesepakatan bisnis? Ya. Itulah yang terjadi pada putrinya, Mahesa terpaksa mengorbankan Kareena demi menikahi pria beristri. Karena Richard sebenarnya telah menikah, walau tidak memiliki anak dari pernikahannya.

“Kamu harus menghubungi Arin segera, Mahes,” wanita paruh baya dengan wajah khas pribumi sedang menatap Mahesa dengan wajah cemas.

“Putri kita pasti akan memahami keadaan ini saat dia pulang” Mahesa memberikan map biru yang berisi dokumen kesepakatannya dengan Arya pada pengacara yang sedari tadi menunggu di ruangan kerjanya.

“Sudah sangat lama aku menginginkan Arin sebagai menantuku, Mahes,” ketiga orang tersebut serentak melihat ke arah datangnya suara.

“Arya...” lelaki paruh baya dengan tampilan apiknya berjalan menghampiri ketiga orang yang sedang membahas pernikahan Kareena dan Richard.

“Kuakui semua salahku ketika mengizinkan Richard menikahi wanita serakah itu.”

Wajahnya penuh penyesalan menatap Mahesa dan istrinya. Arya Wirajaya duduk di sisi pengacaranya yang sedari tadi sibuk mengecek ulang dokumen perjanjian di antara mereka berdua.

“Tapi aku tidak ingin Arin merasa tersakiti dengan pernikahan ini,” Rahma menatap wajah suaminya dengan tatapan sendu, kemudian beralih menatap wajah Arya.

Arya dan Mahesa sangat paham bagaimana perasaan Rahma, mengkhawatirkan Kareena yang akan dinikahkan dengan pria beristri.

“Aku menjamin kenyamanan Arin sepenuhnya, Richard ataupun Jen tidak akan bisa membantahku.” Mahesa mengambil ponsel dari balik jasnya, mencari-cari nomor seseorang dari daftar kontak.

“Hallo Arin. Ini Ayah...”