Second Wife

Chapter 24

Setelah akad nikah berlangsung di mansion Richard Wirajaya, malam ini sebuah pesta resepsi yang mewah diadakan disebuah hotel berbintang. Bahkan di luar hotel sudah banyak media yang meliput pernikahan kedua seorang pengusaha bertangan dingin sekelas Richard. Pernikahan ini menjadi sorotan bukan hanya karena Richard yang seorang CEO Paltinum Inc, melainkan ini adalah pernikahan keduanya dengan status yang masih memiliki istri. Jenny Arfian Halim, nama itu cukup terkenal di dunia sosialita dan mengisi beberapa pemberitaan di televisi. Dan Kareena Diandra Mahesa? Putri bungsu dari Mahesa Kaur, seorang pengusaha keturunan India yang bersahabat dekat dengan Arya Wirajaya. Tak pelak pernikahan ini dikatakan sebagai pernikahan bisnis paling sensasional sepanjang tahun ini.

Semua tamu tampak menikmati suasana pesta yang dimeriahkan oleh penyanyi Ibu Kota kesukaan Arin. Wanita yang kini resmi menjadi istri seorang Richard Albercht Wirajaya tampak anggun dengan balutan lehenga berwarna merah dengan aksen emas. Lehenga adalah pakaian pengantin tradisional India. Keluarga Kaur yang datang jauh-jauh dari Mumbai juga hadir dalam pesta pernikahan ini. Sehingga red carpet menuju ballrom hotel menjadi seperti ajang red carpet bintang Bollywood. Wajah tampan dan cantik keluarga Kaur menghiasi ballrom yang dipenuhi bunga mawar putih dan lampu-lampu Kristal di langit-langitnya.

Arin sedang asik menari dengan sepupu-sepupunya, menggoda Richard yang tidak bisa menari untuk bergabung dengan mereka. Mengajari suaminya untuk menari India bukanlah hal yang mudah, semua orang menertawakan kekakuan Richard. Arin sampai gemas dibuatnya dan pria itu justru menjadi bahan lelucon para undangan. Bagaimana tidak? Hampir semuua tamu merekam aksi Arin yang mengajak Richard menari namun tubuhnya kaku seperti robot.

“Ice Maker Machine... Kaku benar,” cibir Arin langsung mendapatkan picingan mata suaminya.

Fazlan dan Rendra yang kebetulan adalah sahabat Richard hanya terkekeh geli melihat sahabat mereka jadi bulan-bulanan istri barunya. Kebetulan Arin yang memiliki karakter ceria dan tidak tahu malu ya cuek saja dengan pandangan miring orang-orang terhadapnya. Bahkan ada yang dengan terang-terangan mengatainya perebut suami orang di depan Richard. Pria itu nyaris saja buka suara yang bisa membuat kacau pesta pernikahan mereka.

Dengan langkah terburu-buru keempat sahabat Arin menghampiri pasangan pengantin yang sedang sibuk menari itu. Anna dan Dewi sudah memasang wajah kesalnya, seharusnya mereka memasang wajah bahagia di pesta pernikahan sang sahabat. Tapi apa yang mereka tampilkan saat ini? Sampai ada beberapa orang yang memperhatikan wajah kusut kedua ibu hamil itu.

“Anna...” desis Richard saat menyadari kehadiran sepupunya yang bermuka masam saat ini.

“Gue mau ngomong,” ucap Anna menatap Richard tajam tidak seperti biasanya.

“Ada apa kalian berwajah begini? Emangnya lagi diserang Negara Api, ya?” kekeh Arin yang mendapat delikan tajam dari suami dan keempat sahabatnya.

“Bukan Negara Api,” sanggah Adit yang mulai kesal dengan Arin.

“Jadi apaan, dong? Itu muka kalian kusut macam nggak disetrika seminggu terus ditumpuk dalam baskom,” Arin terkikik geli mengabaikan tatapan tajam Richard yang sepertinya mengerti dengan apa yang akan dikatakan keempat orang itu.

“Mulut lo, Rin, unfaedah benar. Di luar ada Naga Api,” ucap Rendi tidak sabaran dengan Arin yang masih bisa bercanda.

“Huh?” Arin cengo mendengar perkataan Rendi.

“Iya,” ucap Anna menjawab kebingungan pengantin wanita.

“Jenny di luar?” tanya Richard yang membuat Arin menoleh ke arahnya dengan wajah terkejut, sedangkan keempat orang tadi hanya mengangguk kompak.

“Ya ampun. Kamu undang dia?” tanya Arin tidak percaya.

“Gila!” ucap Richard penuh penekanan tepat di telinga istrinya.