Hancurnya Amira 2

99 4 0
                                    

Amira berlari menuruni tangga darurat dengan cepat,air matanya mengalir begitu deras,hatinya begitu sakit setelah mendengar ucapan Revan. Hidupnya benar-benar hancur,dia tidak percaya selama ini orang yang dia-mungkin cintai seperti sekarang. Hanya memanfaatkan bahkan memaki sekaligus menghancurkan mentalnya,dia benar-benar benci pada seorang Revan.

Blam

Amira menutup pintu mobil dengan sangat kencang,di dalam sana dia menangis segukan. Tangannya mencengkram kuat kemudi mobil,dan wajahnya menunduk. Tidak lama tangannya memukul perut ratanya dengan bruntal.

"Kamu tidak salah,tapi aku membenci laki-laki yang sudah membuat mu ada di perut ku" ucap Amira.

Tangisannya semakin kencang,bahkan suaranya hendak terdengar keluar dia pun tidak memperdulikan itu. Dia ingin melampiaskan semuanya dalam tumpahan air matanya.

Dug dug dug

"Aku membenci mu Revan,sangat membenci mu" lirih Amira dengan tangan memukul perutnya.

Untung saja perutnya masih rata walaupun merasa kasihan pada janin tersebut,namun bayangan wajah sang ayah janin nembuat dirinya seperti sekarang. Hancur sehancurnya.

Satu jam Amira menghabiskan waktu di dalam mobil dan di tempat yang sama,keadaannya sekarang sunggu mengenaskan. Mata begitu sembab,hidung merah dan pipi ada bekas lelehan air mata. Dengan kondisi seperti itu,Amira tidak mungkin untuk pulang kerumah orang tuanya dia harus pergi ke tempat lain.

"Hallo,assalamualaikum whatup" ucap seseorang.

"Waalaikumsalam,Nad kamu dimana sekarang?" To the point Amira.

"Gue di apart Mir,kenapa?" Tanya perempuan tersebut.

"Ehem,Nadia yang cantik bolehkan Amira menginap disana?"

Di sebrang sana Nadia berdecih mendengar perkataan Amira yang menurutnya menjijikan.

"Iuww ngomongnya biasa aja kali. Tumben lo mau nginap? Izin orang tua dulu,gue nggak mau jadi tumbal ya"

Amira sedikit terkekeh mendengar ocehan Nadia "iya nanti aku kabarin umi sama abi. Sebentar lagi aku kesana,mau nitip apa?" Tanya nya.

Mata Nadia berbinar "waw baik kali,oke lah tanpa menunggu lama gue nitip jus strawbery,seblak pedes,terakhir creps" ucap Nadia.

"Ok. Aku tutup dulu,assalamualaikum"

"Waalaikumsalam,hati-hati Mir"

Amira hanya mengiyakan,lalu dia memperbaiki pernampilannya mulai dari wajah terlebih dahulu lalu pakaian setelah itu berangkat mencari pesanan Nadia terakhir pergi ke tempatnya.

***
Amira tersenyum kepada orang yang sudah membukaan pintu tempat tinggalnya,lalu dia mengucapkan salam.

"Waalaikumsalam Amira omaygat" Nadia langsung heboh dan memeluk Amira.

Fyi,Nadia Keyla Namita perempuan seumuran dengan Amira adalah teman sekaligus sahabat Amira sejak duduk di masa kuliah. Mungkin lebih tepatnya di masa Ospek,keduanya sangat dekat bahkan kedua keluarga sudah saling mengenal satu sama lain. Jika di antara mereka laki-laki sudah pasti akan di jodohkan,Nadia tipekal yang sangat ceria,cerewet,bawel,bucin drakor,pecinta cogan haluan,penggemar novel,dan mafia seblak.

Nadia tinggal sendiri di apartemen karena kedua orang tuanya sibuk bekerja,dan sekarang dia pun sibuk dengan dunia nya yaitu jadi salah satu ceo di perusahaan ternama di jakarta. Nadia asli orang jakarta dan bahasa pun kental dengan jakarta.

"Yuk masuk,tau aja gue laper Mir" ucap Nadia.

Amira berdecih "basa-basi Nad kabar aku gimana,ini malah ke point utama" ucapnya menatap Nadia sebel.

Nadia menatap Amira dengan cengiran tanpa dosa "hehe iya deh maaf. Wait,itu mata lo kenapa sembab? Habis nangis?" Tanya nya.

Lalu Nadia menatap intes pada Amira yang di balas toloyoran di kening Nadia,pelakunya ya Amira.

"Gapapa Nad,tadi liat film bareng mahasiswa" bohong Amira.

Nadia semakin menatap tajam Amira "lo nggak bohong kan Mir?"

Amira mendadak gugup dia memalingkan wajahnya "em,enggak. Eh ayo makan seblaknya nanti keburu dingin" ucap nya.

Nadia tahu betul Amira sedang mengalihkan bahkan berbohong padanya tapi dia sabar menunggu dirinya cerita terlebih dahulu.

"Bentar ya,gue ambil peralatan makan sama minum. Lo duduk baik-baik" ucap Nadia.

Amira tersenyum mengangguk,dia mendudukan dirinya di sofa dan memejamkan mata. Tanpa sadar,Amira malah tertidur pulas.

***
Pukul 16.00 sore,Amira terbangun dia mengedarkan pandangannya lalu matanya terbuka sempurna dan mengucapkan istigfar.

"Udah bangun? Lo tidur apa pingsan Mir,nyenyak bener" ucap Nadia yang baru keluar kamar dengan penampilan fres.

Amira mengucek matanya "maaf Nad aku ketiduran sampe nggak nemenin kamu makan" jawab Amira.

Nadia menduduki dirinya di samping Amira "gapapa Mir selaw. Udah lo mending mandi,shalat sama makan. Gue udah deliv tuh" ucap Nadia dengan menunjukan yang di maksud dengan dagunya.

"Iya" sahut Amira meninggalkan Nadia sendiri.

Setelah melaksanakan shalat ashar,Amira tidak langsung keluar kamar dia melamun dengan mukena masih melekat di tubuhnya. Kejadian beberapa jam lalu membuat dirinya semakin hancur,dan berujung menyesal.

Menyesal telah mengenal sosok Revan,dan menyesal telah terayu omongan Revan. Tanpa di sadari air mata Amira jatuh perlahan.

"Ampuni aku ya Rabb" lirih Amira.

***

30 april 2022

Next mau tentang siapa? Revan atau keluarga Amira?

See u

My Sweety Heart (Slow Update Lupa Alur Haha)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang