Apakah ini mimpi?

37 3 0
                                    

"Maaf pak,dua hari kedepan ada meeting dari clien Kalimantan. Apakah bapak bisa untuk kembali ke Indonesia dalam jangka waktu dekat?" Tanya seorang di sebrang sana.

"Tidak bisakah di tunda beberapa hari Sya? Kepentingan saya disini belum selesai" ucap laki-laki dengan memijat pelipisnya.

Ada saja masalah baru,padahal masalah sebelumnya belum dia selesaikan.

"Mohon maaf pak,clien nya menolak. Saya sudah mencoba berbicara dengan beliau"

Laki-laki tersebut mengehela nafas "baiklah kalau begitu,kamu atur saja waktunya Sya dan saya akan segera balik ke Indonesia" ucapnya.

"Baik pak,nanti saya sampaikan kepada clien. Terimakasih waktunya pak Revan"

Tut

Revan memijat pelipisnya yang berdenyut,rasanya ingin meledak saja kepalanya. Masalah pertama ingin bertemu dengan Amira belum juga ada hilalnya di tambah masalah pekerjaan.

Tidak lama ponselnya kembali berdering,Revan melirik ternyata dari sahabatnya ali. Tanpa menunggu lama dia pun menekan tombol hijau tersebut.

"Ya Al,kenapa?" Tanya langsung Revan.

"Assalamualikum ayah,ini bukan papa. Tapi aku"

Deg

Mata Revan melebar lalu dia melihat ke layar ponsel,dia takut akan salah melihat ternyata tidak. Benar yang menelpon itu Ali,tetapi suara anak kecil itu membuat jantungnya berdejut kencang.

"Hallo ayah! Apakah ayah masih disana?" Suara imut nan mengemaskan itu kembali terdengar oleh Revan.

Tanpa Revan sadari cairan bening menetes dari kedua kelopak matanya,sungguh dia sangat terharu mendengar suara itu. Bukan itu saja,panggilan 'ayah' lah membuat dirinya merasa bahagia. Sangat bahagia!

"Ehem,i-ya. Ada apa nak?" Ucap gugup Revan

Ya Tuhan ingin sekali rasanya aku memeluk dia batin Revan.

"Apakah ayah ada waktu kosong? Aku ingin bertemu"

Tolong jangan sampai ini sebuah mimpi,jika mimpi jangan sampai membangunkan terlebih dahulu. Karena dia ingin merasakan kehangatan dengan gadis kecilnya.

"Ingin bertemu dimana?"

"Nanti aku kasih lokasinya ya,tapi nunggu bunda pulang mengajar dulu. Gapapakan?"

"Its ok,kabarin saja ya" ucap Revan dengan tersenyum.

"Iya ayah,sudah dulu ya soalnya papa mau kerja lagi katanya. Assalamualaikum"

Tut

***
"Are you happy baby girl?" Tanya Ali pada keponakan rasa anaknya.

Tepat setelah Ali menjemput keponakannya sekolah,dia membawa gadis kecil itu ke kantornya atas dasar keinginan gadis kecil tersebut. Sebelum itu Amira selaku bundanya sudah mengetahui agar tidak mengkhawatirkan sang anak.

Gadis kecil mengangguk "yes,i am happy papa" ucap dengan girangnya.

Ali tersenyum lalu mengusap kepala gadis kecil tertutup oleh hijabnya,lalu dia berjongkok menyamakan tinggi dengan keponakannya itu.

"Papa bahagia kalau kamu bahagia nak,sekarang kamu tau dan akan bertemu dengan ayah kandung mu. Papa harap jangan banyak bertanya dulu ya,cukup bertemu terlebih dahulu. Karena papa tau otak kecil mu sudah banyak pertanyaan untuk ayah juga bunda mu" jelas Ali.

Ali sangat tau isi ptak kecil keponakannya itu,dia hafal walaupun masih kecil tapi kecerdasannya melebihi orang dewasa. Maka dari itu dia memperingatkan keponakannya sebelum berkelanjutan ke sesi pertanyaan. Bisa berabe!

My Sweety Heart (Slow Update Lupa Alur Haha)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang