Terbongkar

59 4 1
                                    

WARNING!!

ADA BEBERAPA KOSA KATA KASAR,HARAP BIJAK DALAM MEMBACA!

***
Bugh

"BANGSAT"

Bugh

"SIALAN"

Seorang laki-laki tanpa ampun melayangkan tinju kepada temannya sendiri,wajahnya begitu merah menandakan dia begitu marah. Dia mengatur nafas,lalu menarik kerah baju.

"Van cukup,bisa-bisa lo membunuh Riki" Dion mencoba menjauhkan Revan namun dia memberontak.

"Gue harap begitu! Lo minggir Yon" Revan memberontak saat Dion menjauhkan dari Riki.

Sedangkan Riki tersenyum miring dengan mengusap sudut bibirnya yang mengeluarkan darah segar,dia tersungkar di lantai menatap Revan sedang menahan marah kepadanya.

"Bunuh gue sekalian Van" tantang Riki.

Dengan sekuat tenaga Revan mendorong Dion untuk melepaskan diri dan dia langsung berjongkok di hadapan Riki.

"Gue udah ikuti rencana lo TAPI KENAPA LO HANCURIN DIA KI,KENAPA?" Teriak Revan.

"Biar balas dendam kita leb-"

Bugh

"Tepatnya balas dendam lo,bukan gue" Revan kembali melayangkan pukulannya tepat di wajah Riki.

Riki dengan cepat bangkit lalu dia menatap Revan menjijikan "lo udah termakan cinta sama dia,makanya lo jadi banci" santai Riki.

Revan dengan wajah menantang maju dan menarik kerah Riki "iya gue akui,GUE UDAH KEMAKAN CINTA. GUE BANCI,PUAS LO!" Pekik Revan.

Setelah itu Revan melepaskan cengkramannya dan meninggalkan tempat tersebut beserta kedua temannya.

Dion melihat langkah Revan semakin jauh dari hadapannya,lalu dia menatap kearah Riki yang sedang membasuh wajahnya dengan air mineral yang di dapatkan dari meja.

"Gue harap lo berhenti untuk semuanya Ki" ucap Dion.

"Lo nggak ngerti gimana sakit hati gue Yon" jawab Riki,dia sudah membasuh wajahnya dan kini mengeringkannya dengan bajunya sendiri.

Dion menghela nafas "tapi lo udah keterlaluan Ki,sampai Revan jadi korban dari semua rencana lo" jelas Dion.

Kini tatapan Riki kosong "gue tau Yon,tapi mau bagaimana lagi hati gue udah terlanjur sakit bahkan harga diri gue sendiri" ucap Riki.

"Gue paham Ki,tapi coba lo berdamai dengan masa lalu" pinta Dion.

Dion berjalan kearah Riki yang tidak jauh darinya,lalu menepuk bahu mencoba menyemangati.

"Coba pikirkan lagi,jangan sampai telat dan lo menyesal Ki" lanjut Dion,lalu dia berbalik dan keluar meninggalkan Riki sendirian.

Riki menatap kepergian Dion dengan sendu,perkataan Dion terlitas di pikirannya.

"Lo nggak tau Yon rasanya mencintai Amira tanpa di balas" lirih Riki.

***
Flashback

Sudah terlalu bucin oleh seorang perempuan,Revan bergegas keluar kamar dan berlari kecil menuju halaman rumah. Namun disaat beberapa langkah depan pintu utama,suara Refalina menghentikan langkahnya.

"Mau kemana lo brengsek?" Tanya Refalina.

Refalina menyilangkan kedua tangannya,dirinya berada di belakang Revan dengan wajah tidak bersahabat bahkan kosa katanya pun tidak di filter.

Revan berbalik dan menatap Refalina tersenyum manis,tetapi bagi Refalina senyum itu menyebalkan.

"Eh adikku. Izin ya mau keluar nyari makan" Revan mulai mencari alasan.

"Lo nggak pantas berbohong,mau kemana?" Tanya Refalina kembali.

"Mau nyamperin calon kakak ipar lo" jujur Revan.

Refalina tertawa jahat "haha ngapain lo kesana? Nggak punya malu mau temuin dia" ucap Refalina.

Revan memutar mata malas "usaha dulu malu belakangan" jawab Revan,lalu dia kembali berbalik dan meninggalkan Refalina.

"GUE DOAIN DIA SEMAKIN BENCI SAMA LO REVAN" teriak Refalina.

Revan mengangkat tangan dan menunjukan jari tengahnya ke belakang,lalu Refalina melihatnya tertawa terbahak-bahak.

Seorang Revan kini sudah berada di depan rumah Amira,hanya di depan tidak berani untuk memasuki rumah tersebut. Revan memantau perempuan yang sangat dia cintai,namun tidak lama Amira keluar dengan mata sembab juga dua koper dan tas disana.

Seketika hati Revan merasa sakit melihat pemandangan di depannya,dia sangat paham dengan semuanya. Ingin sekali dia keluar dan menghampiri Amira lalu mengajaknya untuk bersama,tetapi nyalinya begitu pengecut.

"I'm sorry sweety heart" lirih Revan.

Tidak lama sebuah taxi online berhenti di depan rumah Amira,kemudian dia masuk ke taxi tersebut. Taxi pun berjalan meninggalkan rumah Amira,Revan tidak diam dia pun mengikuti dari belakang.

Beberapa menit kemudian,taxi berhenti di sebuah kos-kosan perempuan. Amira turun dengan membawa tas sedangkan koper di bawa oleh supir taxi tersebut. Revan hanya bisa diam tidak bisa membantu Amira,sungguh dia ingin sekali berlari dan memeluk perempuan itu.

Revan menatap Amira dengan nalar,dengan perut buncitnya dan beberapa barang yang di bawa Amira memasuki tempat tersebut.

"Baik-baik kalian berdua,suatu nanti kita akan bersama. Bersabarlah" ucap Revan

***

23 mei 2022

Baikan aku double update hehe,anggap saja aku bayar yang belum bisa konsisten dalam update


Sudah ada yang bisa nebak alurnya? Atau bingung?

Komen yuk,jangan lupa vote juga

My Sweety Heart (Slow Update Lupa Alur Haha)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang