Kembalinya Ali

74 5 0
                                    

Laki-laki dewasa berjalan dengan menarik kopernya,dia baru saja menginjakan kakinya di Bandara. Dia berjalan dengan santai,wajah yang kini sudah berubah menjadi bule membuat orang disana melihat padanya.

Sesampai di depan Bandara,dia menunggu taksi online yang sudah di pesan beberapa menit sebelum turun dari pesawat. Tidak lama,taksi pun datang lalu dia memasuki dan berjalan menuju tempat tujuan.

Tidak terasa taksi pun berhenti di sebuah rumah sederhana namun elegan,laki-laki tersebut turun dan membayar terlebih dahulu. Dia menatap bangunan tersebut menghela nafas seakan beban yang begitu berat dia bawa kesana.

Kakinya melangkah menuju pintu utama,sesampainya dia mengetuk pintu dan mengucapkan salam.

"Assalamualikum" ucap salam laki-laki tersebut.

Tidak ada sahutan,dia mencoba lagi sampai 4 kali. Dan untuk ke 5 kalinya pintu terbuka menampakan sosok wanita sudah berumur namun parasnya masih begitu cantik.

"Waalaikumsalam. A-li" ucap wanita tersebut.

Ali atau kakak dari Amira sudah sampai di Indonesia lagi untuk kedua kalinya,dan tidak mengabari kedua orang tuanya.

"Bagaimana keadaan umi sama abi,sehat?" Tanya Ali,setelah mencium tangan uminya.

Mata umi berkaca "alhamdulilah sehat. Abang kenapa tidak memberitahu jika mau pulang?" Tanya umi Ali.

Ali tersenyum "kejutan dong" alasan Ali.

Lalu tanpa satu katapun,uminya menarik tangan Ali untuk segera masuk ke dalam rumah. Setelah itu beliau menyuruh agar Ali duduk terlebih dahulu,sedangkan beliau pergi ke dapur mempersiapkan hidangan untuk anak laki-lakinya.

Kini Ali seperti seorang tamu bukan seperti anak,saat ini dia duduk dan melihat sekeliling ruangan. Benaknya teringat akan Amira yang menata hidupnya sebatang kara,padahal dia masih mempunyai keluarga yang utuh. Ali sampai tidak habis pikir,begitu jahatnya sang ayah mengusir dan tidak memaafkan Amira.

Tidak terasa ternyata Ali melamun dan disaat itu pula umi datang membawa nampan berisi hidangan.

"Bang" umi menyadarkan Ali.

Ali tersedak "eh umi,iya kenapa?" Tanya Ali.

Umi menyimpan hidangan,lalu duduk di samping Ali "abang kenapa melamun?" Tanya umi.

Ali menggeleng kepala "tidak umi. Oh ya,abi kemana?" Ali mengalihkan pembicaraan.

"Sedang mengajar,sebenar lagi jug-"

"Assalamualikum umi,abi pulang" ucap salam abi.

Ali dan umi dengan kompak mengarahkan kepalanya kearah pintu utama,ternyata abinya sudah pulang lalu mereka melihat abi berjalan ke dalam.

Setelah berada di dalam rumah,abi di kejutkan oleh sosok Ali yang sedang duduk bersama istrinya. Lagi-lagi kedatangan Ali membuat orang terkejut.

"Waalaikumsalam" jawab Ali dan umi.

Abi menghampiri anak dan istrinya lalu mengarahkan tangan untuk meminta istrinya menyium tangan beliau,begitupun dengan Ali.

"Lho bang kapan pulang? Kenapa tidak memberitahu kami" tanya abi.

"Kejutan" lagi-lagi Ali beralasan.

"Kamu ini,yasudah abi mau istirahat dulu. Abang juga istirahat,kelihatan baru pulang ya" ucap abi.

Ali mengangguk "iya bi,yasudah abang ke kamar dulu ya abi umi" pamit Ali.

Di balas anggukan dan mengiyakan dari abi dan umi.

***
Malam harinya,Ali sedang berkumpul bersama kedua orang tuanya di ruang keluarga di temani secangkir kopi dan hidangan lainnya.

"Ada tujuan apa kamu pulang seperti ini bang?" Introgasi abi.

Ali yang sedang menikmati cemilan di pangguannya mendadak melirik ke abi "tidak ada,hanya ingin pulang saja" bohong Ali.

Mata abi melihat Ali tajam "jangan berbohong bang" ucap abi.

"Abang tidak berbohong" jawab Ali.

Abi menghela nafas lalu menyenderkan tubuhnya di sofa,umi melihatnya seakan paham.

Kini giliran umi menatap Ali "bicaralah nak,apa tujuan abang ke Indo?" Tanya umi dengan lembut.

Anak mana yang tidak meleleh saat di perlakukan seperti itu,pasti semua pun merasakannya apalagi kelembutan dan kesabaran seorang ibu.

"Amira akan pergi ke Arab Saudi" ucap Ali dengan santai,bahkan dia tanpa mengalihkan pandangannya.

Deg

Umi menatap abi dengan sendu,tetap dibalas oleh abi dengan datar. Lalu umi menatap kembali kearah Ali yang masih setiap dengan cemilannya.

"Ke-napa?" Tanya umi dengan nada getar.

"Klasik,ingin melupakan kejadian masalalu nya" jawab Ali.

Ali meletakan cemilannya lalu mengarahkan menatapa kedua orang tuanya,tatapannya begitu serius.

"Apa kalian tidak merasa khawatir pada anak perempuan satu-satunya? Terutama abi" tanya Ali.

"Tidak" jawab abi dengan cepat dan nada dingin.

"Kenapa abi tidak bisa memaafkan Amira? Semua manusia pasti khilaf dan berdosa"

"Karena dia akan memalukan nama keluarga" ucap santai abi.

Tanpa sepengetahuan siapapun,Ali mengepalkan kedua tangannya di samping.

"Segitunya abi dengan nama keluarga. Apa abi tidak berpikir bahwa abi sendiri juga per-"

"JAGA UCAPAN MU ALI,JANGAN PERNAH MENGATAKAN APAPUN" teriak abi yang sudah berdiri menatap Ali tajam.

Ali tersenyum miring lalu dia pun berdiri menatap abi "lalu apa kata orang lain kalau abi itu..."

Plak

Satu tamparan di pipi kanan Ali oleh abi "apa yang kamu dapat kuliah di luar Negeri? Sampai kurang ajar seperti ini Ali" bentak abi.

Sedangkan umi menutup mulut dan menangis melihat anak dan suaminya,beliau tidak bisa berbuat apapun.

Ali memegang pipinya,rasanya begitu perih lalu dia menatap kembali abi "asal abi tahu,jangan pernah menyesal jika suatu saat nanti Amira tidak ingin bertemu orang tuanya" ucap Ali.

Setelah itu,Ali berbalik dan berjalan keluar rumah. Abi melihat Ali semakin menjauh,tidak lama beliau ambruk terduduk di lantai tatapannya kosong.

"Ini semua salah ku mi,salah ku" lirih abi.

Umi dengan cepat memeluk abi dari samping "hiks tidak,ini semua sudah takdir bi" ucap umi.

"Jika benar nanti Amira tidak ingin bertemu dengan kita,bagaimana mi?" Tanya abi

"Amira akan menemui kita bi,percayalah" jawab umi meyakini abi.

***

16 juni 2022

Maafkan aku yang masih sibuk huhu

Gimana banyak teka-teki nya ya wkwkw

Vote dan komen yaa.

My Sweety Heart (Slow Update Lupa Alur Haha)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang