Spicy Level: 2

25.6K 1.7K 17
                                    

"Sekarang gini aja, deh. Kalo ditanya kenapa lo ke Jakarta, jangan bilang lo mau investigate your fiancé, ngerti? Cari alasan lain yang masuk akal dan bakalan take time."

Rencana paling awal itu sudah Gadis jalankan dengan begitu sempurna.

Tentu saja setelah memutar otak selama perjalanan pulang, mandi, makan malam lebih awal, dan packing, dia akhirnya menemukan satu alasan yang cukup masuk akal; menjadi dokter relawan di Jakarta.

Dengan situasi pandemi seperti sekarang dan mengingat kondisi Gadis—dia tidak punya saudara yang bisa dijadikan tumbal untuk beralasan acara keluarga dan pandemi membuat semua acara diadakan secara lokal, terbatas, bahkan daring—hanya menjadi dokter relawan yang bisa dia jadikan alasan. Cukup meyakinkan. Apalagi kontrak awal relawan selama pandemi dilakukan selama tiga bulan.

Seharusnya waktu tiga bulan cukup untuk menyelesaikan masalah ini.

Begitu mengadakan Zoom meeting pukul sembilan malam bersama Olivia, Sam, dan Felicia, pertanyaan pertama yang diajukan pada Gadis adalah "Untuk Apa Ke Jakarta?". Di situlah Gadis mengatakan tujuan fiktifnya.

Sam dan Felicia terlihat terkejut.

Kata Sam, kalau Gadis ikut turun mengurusi pasien Covid, artinya waktu mereka untuk bertemu semakin sedikit. Sementara itu, Felicia sepertinya punya alasan lain. Hanya saja sebelum dia sempat bicara, dia mendapat telpon dari rumah sakit.

Usai melakukan Zoom yang berlangsung hampir dua jam, Gadis beralih menjalankan rencana kedua.

"Find a safe place for you to stay. Lo akan stay lama dan kalo bisa tempat yang nggak kelacak. Jangan sampe persembunyian lo duluan yang ketauan dan lo malah diinterogasi balik sama Igor."

Dan di titik inilah Gadis sadar bahwa dia tidak memiliki teman dekat selain tiga sahabatnya dan Igor.

Sudah sepuluh menit Gadis berjalan mondar-mandir di kamar sambil menggulir following-nya di Instagram. Dia tidak mem-follow teman SMP, SMA, maupun teman kuliah. Ratusan akun yang dia follow hanyalah selebgram, akun official, online shop, dan beberapa akun yang tidak Gadis ingat milik siapa dan atas tujuan apa dia follow.

Gulir, gulir, gulir ... apakah ini sebuah kebetulan atau memang semesta tidak mengizinkan Gadis berangkat ke Jakarta?

Semua kontak yang tersisa tidak ada yang tinggal di Jakarta! Paling dekat adalah teman sekelompoknya saat internsip dan rumahnya berada di Karawang.

Memang cukup jauh dan tersembunyi, tetapi perjalanan dari Karawang ke tempat-tempat yang akan dia selidiki memakan waktu dan menguras tenaga!

Sepuluh menit kedua, Gadis berakhir membuka akun official milik fakultas kedokteran ULILA. Dia sibuk menggulir daftar followers saat matanya menangkap satu nama familiar.

Tanpa menunggu, Gadis mengajukan permintaan follow ditambah dengan sebuah pesan melalui DM.


Hi!
It's me Gadis. Apa kabar?

Lo msh di Jkt kan? Msh di alamat lama?


Sudah!

Semua sudah selesai.

Sekarang sudah waktunya untuk tidur dan Gadis berharap sebelum berangkat orang itu sudah membalas.

Dengan senyum lebar yang menampilkan giginya, Gadis menuju tempat tidur sambil menari.


✿✿✿

When The Food Is Too SpicyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang