ICE GIRLS [END]

74.ICEGIRLS

Heyoooo
Cepet yah komenan nyaa, kali ini masih sama 300 KOMEN KITA BARU UPDATE.

SESUAI JANJI YAAHHH
KOMEN NYA KALO BISA DI TEKS AJA GUYS, BIAR ASIK HEHEHE

BAGI YANG SIDERS HATI-HATI! SEBENTAR LAGI SEBAGIAN PART BAKAL DI PRIVAT!

Cairan merah kental sudah menyerap dan mengenai sepatu yang stella kenakan, ia tersenyum penuh makna melihat apa yang ada di hadapan nya.

Bukan sekedar mayat manusia hingga bisa di katakan lazim. Ini bahkan bisa di bilang sangat mengenaskan dan tidak bisa di katakan wajar.

Kedua tangan yang terpisah dari tubuh nya, perut robek dengan sebagian isi perut yang berceceran, jemari kaki yang terpotong dengan berserakkan di atas genangan darah, kaki penuh dengan goresan, leher penuh dengan luka sayatan serta terakhir, kepala dengan bolongan bekas peluru.

Puas? Oh tentu, itu bahkan belum seberapa bagi seorang stella pemilik gelar CRUEL GIRL yang di kenal oleh orang-orang di dunia gelap atas tindakan yang pernah ia lakukan. Perbunuhan kejam yang selalu saja menyiksa orang dengan cara yang benar-benar di luar nalar. Bahkan mark yang sejak tadi menemani stella di ruangan tersebut kini mati-matian menahan gejolak di dalam perut nya.

Menutup mulut nya, ketika rasa mual datang saat ia melihat seberapa mengerikan mayat di depan nya.

"Uwek!" Mark dengan cepat memejamkan mata nya sambil memegang perut nya. Terlalu banyak darah dan di luar batas penglihatan manusia. Ia juga membunuh orang, tapi tidak separah ini.

"Adek...s-sudah, ak-aku tidak sanggup lagi," ucap mark membuat stella membalikkan tubuh nya dan tersenyum.

"Aaa! Kau mengerikan!!," teriak Mark langsung memundurkan langkah nya, masih dengan tangan yang menutup mulut nya sendiri dan memegang perut nya.

Bagaimana tidak mengerikan? Stella yang menatap nya dengan senyum aneh dengan mulut serta wajah di penuhi akan bercak darah. Di tambah stella tersenyum menatap nya dengan kepala yang di miringkan.

HOROR!

Lebih horor dari film horor yang bahkan Mark tonton di layar Ponsel.

"Aku puas,"

"Kau puas! Aku yang mual! Gila!," ucap mark tampak tertekan. "Aku ingin muntah! Ayo kita keluar,"

Stella langsung terkekeh. Padahal diri nya tidak seseram itu. "Aku hanya bunuh dia, kenapa kau sampai mual!?" tanya stella dengan polos nya.

"Diam lah! Bahkan keyla saja memenggal kepala orang dengan simple menggunakan katana milik nya agar cepat selesai. Tapi kau malah menyiksa dia sangat lama dulu baru kau membunuh nya. Kau bahkan lebih kejam dari keyla!," kesal mark. Memilih untuk keluar dari ruangan eksekusi itu meninggalkan stella. Perut nya semakin tidak bisa di ajak bekerja sama