TAHAP REVISIIII
⚠⚠⚠SEBELUM BACA WAJIB FOLLOW AKUN INI DULU⚠⚠⚠
⚔⚠JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN SEBANYAK BANYAK NYA!!⚠⚔
SERIES I: ICE GIRLS
SERIES II: AFTER THE DEATH OF A QUEEN
Kehidupan orang-orang yang penuh misteri...
Kaya raya dengan kelompok mafia...
aku lagi ada something problem hidup nih kek gk ada semangat gitu, pokok nya ada sesuatu yang bikin gelisah mulu Bisa beri tips dikit biar gk putus asa terus? lelah banget aku guys sama hidup aku sendiri
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Kenapa kau memecat 1 karyawan hari ini?," Satu pertanyaan dari tn.george membuat revan dan grace yang baru saja memasuki mansion langsung memberhentikan langkah mereka, yang awal nya ingin bergabung di ruang tengah.
"Maaf dady," ucap revan, di samping nya ada grace yang mengelus lembut lengan laki-laki itu.
"Duduk dulu kalian berdua, kita bicara di sini," tn.george mematikan tv di hadapan nya. Memberi isyarat kepada revan dan grace untuk duduk di sofa di dekatnya.
"Iya dady," jawab kedua nya, lalu berjalan untuk duduk di sofa yang di tunjukkan oleh tn.george.
"Ada apa alasan nya revan? Kenapa kau memecat 1 karyawan perempuan tadi?," tanya tn.george dengan lembut. Pasti ada alasan nya.
Revan menatap ke arah ayah nya dengan serius, "Dady tau bahwa aku membenci orang yang mengusik orang-orang yang ku sayang bukan?" tanya revan yang di angguki oleh ayah nya dengan cepat.
"Lalu?"
"Grace mendatangi ku ke kantor karna aku meminta nya tadi siang. saat dia datang, aku menghampiri nya karena dia menunggu di meja resepsionis. Aku mengumumkan dia sebagai tunangan ku agar seandainya nanti dia kembali datang ke kantor, dia di hormati tanpa harus menunggu di ruang tunggu dan bisa bertemu dengan ku jika tidak membuat janji. Namun karyawan itu mengumpat nya dengan kata 'jalang'," Bola mata tn.george langsung membesar ketika mendengar kalimat terakhir dari anak nya.
"Bagaimana aku bisa tinggal diam jika tunangan ku di katakan seperti itu? Ada dady juga akan terima jika momy di umpat di depan banyak orang seperti itu?" tn.george reflek menggeleng, sedangkan grace hanya bisa diam tanpa tau harus berbuat apa.
"Dady tau bagaimana aku jika menyangkut grace, aku bisa saja menghabisi perempuan itu jika tidak ada grace yang melarang ku, aku bisa saja berbuat lebih jika grace tidak menenangkan ku. Maafkan aku dady, karena lancang begitu saja." ucap revan sambil menundukkan kepala nya. Sungguh ia sama sekali tidak terima bahwa grace di sebut seperti itu. Ia tidak suka apa yang menjadi milik nya di jelekkan oleh orang lain yang tidak tau apa apa.
"Aku minta maaf dady," gumam revan lagi.
"Tidak!"
Revan mendongak menatap ayah nya dengan cukup terkejut, begitupun dengan grace.
"Tidak, kau tidak salah. Tindakan mu sudah pantas, jika dady yang di posisi mu, dady akan membunuh pekerja itu, detik itu juga, Kau laki-laki sejati, dady bangga kepada mu" tn.george menepuk pelan bahu revan. Pantas saja jika revan memecat karyawan itu, karena tidak punya attitude.