01. Kafe dekat kampus

138K 14.3K 3.8K
                                    

Happy Reading

Happy Reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

01. Kafe dekat kampus

Varen masuk ke dalam rumah atau lebih tepatnya markas CHIVALROUS. Chivalrous adalah nama yang mereka buat sendiri dan hanya beranggotakan lima orang. Ada Varen, Alfredo, Dean, Patrick dan Noah. Di dalam markas sudah ada keempat teman-temannya yang sedang bersantai. Melihat kedatangan Varen, keempat cowok itu langsung melempar berbagai pertanyaan pada Varen.

"Dari mana lo, Ren?" tanya cowok bernama Alfredo.

"Iya nih kita dari tadi nungguin lo," sambung Noah.

"Pipi lo kok kayak ada bercak darah, Ren?" ujar Dean.

"Lah iya, hayooo, lo habis ngapain?" cowok bernama Patrick menatap curiga ke arah Varen.

Sontak, Varen mengusap pipinya tapi tidak ada darah sama sekali yang menempel di telapak tangannya, sepertinya darah itu sudah mengering. Varen berjalan menuju kamar mandi markas, dia harus membersihkan dirinya.

Teman-temannya hanya menatap heran kepergian Varen. Padahal mereka sedang bertanya, tetapi, cowok itu malah nyelonong masuk ke kamar mandi.

"Pasti tuh anak habis nyari mangsa," ucap Alfredo.

"Mangsa gimana maksud lo, Al?" tanya Patrick sembari memakan kerupuk udang miliknya.

"Tunggu aja beberapa jam lagi, pasti bakal ada berita pembunuhan yang tragis," ujar Alfredo.

"Maksud lo si Varen habis ngebunuh orang gitu?" tanya Noah.

"Hm, tadi pagi sebelum dia pergi, gue sempet ngelihat si Varen ngebawa belatinya. Pas gue tanyain mau ke mana, dia nggak jawab dan main pergi gitu aja," ucap Alfredo.

"Tapi si Varen, kan, nggak pernah mau ngebunuh orang yang nggak bersalah? Apa jangan-jangan dia ngebunuh musuh?" tebak Dean.

"Kita tunggu aja penjelasan dari Varen biar lebih jelas," cicit Alfredo. Mereka bertiga mengangguk setuju.

Varen sudah selesai mandi dan sekarang dia bergabung bersama teman-temannya. Baru juga dia duduk, teman-temannya langsung mendekatinya sambil menatap curiga.

"Ceritain lo habis bunuh siapa?" tanya langsung Patrick.

"Dimas," balas Varen. Mereka berempat sama-sama kaget mendengar nama seseorang yang telah Varen bunuh itu.

"Dimas? Dia kating kita dulu, kan?" tanya Dean.

"Hm."

VAREN:Dangerous (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang