Happy Reading
28. Dapat Restu
"Rencana yang udah kita susun jangan sampai gagal, paham?"
"Iya, paham, lo tenang aja." balasnya lewat telepon.
Ceklek
"Ci, kamu lagi apa?" Freya masuk ke kamar dengan tiba-tiba, alhasil Cici kaget dan reflek mematikan sambungan telepon. Fyi, Cici dibelikan ponsel oleh Leyla.
"A-aku lagi main game di ponsel," jawabnya.
"Oh gitu. Aku pergi ke kampus dulu, ya. Kalau kamu mau sesuatu chat aku aja, nanti waktu pulang ngampus aku belikan," ucap Freya.
"Oke, Frey. Kamu hati-hati," pesan Cici.
Setelah Freya keluar dari kamar barulah Cici bernapas lega. "Huh, hampir aja," gumamnya.
Varen sudah menunggu Freya di ruang tamu. Dia akan mengantarkan Freya ke kampus, baru dirinya menuju kampusnya sendiri.
"Ayo," ucap Freya.
"Pakai helm kamu dulu," suruh Varen sembari memberikan helm pada gadis itu.
Freya langsung naik ke motor Varen ketika helm sudah terpasang di kepalanya. Motor Varen pun langsung tancap gas.
Selama di perjalanan mereka hanya diam. Lagi pula Freya tidak mau mengganggu konsentrasi Varen ketika membawa motor.
Motor Varen berhenti di kampus Freya. Freya segera turun dan memberikan helmnya pada Varen.
"Makasih, ya. Kamu hati-hati di jalannya," pesan Freya.
Varen mengangguk pelan. "Nanti aku jemput pulangnya," ucapnya.
"Iya, aku kabari kalau udah pulang," balas Freya.
"Aku pergi," pamit Varen sambil menghidupkan mesin motornya. Freya melambaikan tangannya ketika Varen hendak pergi.
Sebelum Varen benar-benar ke kampus, dia mampir sebentar di warung pinggir jalan untuk membeli rokok. Kelasnya dimulai empat puluh menit lagi, masih ada waktu untuk dia menikmati sebatang rokok.
Varen menghidupkan pematik ke ujung rokoknya. Epulan asap rokok langsung keluar dari mulut Varen. Dia merokok sambil melihat ke arah jalanan raya. Varen masih memikirkan soal surat itu. Dia sangat ingin mencari si pengirim tersebut.
"Gue harus cari tau si pengirim itu," desisnya. Varen menginjak rokoknya lalu dia pergi dari sana. Sepertinya, hari ini dia akan titip absen pada teman-temannya. Varen juga akan mencari alasan lain supaya teman-temannya tidak curiga kalau dia sedang mencari orang yang mengirim surat itu.
***
Kelas Freya sudah berakhir dari satu jam yang lalu. Dia juga sudah menghubungi Varen untuk menjemput nya, tetapi belum ada balasan dari cowok itu. Freya hanya menduga kalau Varen mendapat kelas tambahan. Jadi, dia memutuskan pulang dengan ojek online saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
VAREN:Dangerous (TERBIT)
Teen Fiction‼️Part terbaru akan muncul kalau kalian sudah follow ‼️ Ini kisah anak nya Agam ya gaesss "Apa lihat-lihat?" Freya bertanya dengan ekspresi tidak santai. Varen menaikkan sebelah alisnya, berani sekali gadis ini menunjukkan ekspresi seperti itu pada...