Happy Reading
31. Siapa?
"Loh, Frey, Varen di sini?" Cici muncul dari arah belakangnya.
"Iya, Ci," jawab Freya seadanya.
"Itu dia lagi tidur? Kenapa tidurnya sambil meluk segala, nggak pegel apa?" Cici bertanya lagi.
"Kayaknya Varen lebih nyaman tidur sambil peluk aku, hehe."
"Ooo, tadi aku mau minta temenin kamu buat keluar, Frey. Cuma karena ada Varen yaudah aku sendirian aja kayaknya," ujar Cici.
"Kamu mau ke mana emang nya?"
"Nggak kemana-mana, cuma cari angin aja sih. Kalau kamu sibuk, aku sendirian aja deh," kata Cici.
"Iya, aku nggak bisa juga, Ci. Kamu hati-hati ya," pesan Freya.
"Santai aja, Frey. Kalau gitu aku keluar dulu, ya," pamit nya.
Cici berjalan sudah cukup jauh dari rumah. Dan pada saat itu, dia mengeluarkan ponselnya dan mengangkat teleponnya yang terus berdering sejak tadi.
"Lo bisa sabaran dikit nggak sih?!" kesal Cici setelah mengangkat telepon orang yang menghubungi nya.
"Gue udah tungguin sejam di sini. Kenapa lo belum muncul juga?!"
"Gue gagal bawa Freya pergi. Cowoknya tiba-tiba samperin dia ke rumah."
"Si Varen? Ah jancok!"
"Hm, besok aja gimana? Gue rasa si Varen pulang maleman itu. Kita juga harus hati-hati, jangan gegabah."
"Oke, kita ubah jadwal ke besoknya."
"Oke sip."
Cici menyimpan ponselnya ke saku. "Males gue kalau pulang sekarang. Mending lanjut jalan aja, jijik gue nontonin orang goblok ngebucin di rumah," monolog Cici.
***
Sembari menunggu Varen bangun, Freya menghilangkan rasa gabutnya dengan bermain game di ponsel Varen. Sebenarnya di ponsel cowok itu tidak ada permainan sama sekali. Ada satu tapi Freya tidak tau cara memainkannya. Alhasil, Freya sendiri mendownload game random. Kenapa tidak di ponselnya sendiri? Karena ponselnya tertinggal di dalam kamar.
Baru saja game selesai dia download, eh, Varen malah terbangun. Satu tangannya yang memegang ponsel itu Varen tarik supaya menjadi memeluknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
VAREN:Dangerous (TERBIT)
Fiksi Remaja‼️Part terbaru akan muncul kalau kalian sudah follow ‼️ Ini kisah anak nya Agam ya gaesss "Apa lihat-lihat?" Freya bertanya dengan ekspresi tidak santai. Varen menaikkan sebelah alisnya, berani sekali gadis ini menunjukkan ekspresi seperti itu pada...