Happy Reading
04. Dia itu cewek gue!
Varen menghampiri Dean yang tengah bermain game bersama Noah di ruang tengah, mereka saat ini masih berada di markas Chivalrous.
"Gue mau minta bantuan lo," ucap Varen.
Lantas Dean memperbaiki posisi duduknya dan keluar dari permainan. "Bilang aja."
"Cari tahu kegiatan cewek ini besok pagi apa aja." Varen menunjukkan foto Freya yang dia dapat dari instagram gadis itu.
"Ini cewek yang lo bawa tadi, kan? Trus, lo udah nganterin dia juga?" Dean bertanya.
"Hm. Buruan cari tahu," suruh Varen tak sabaran.
"Bentar." Dean membuka laptopnya lalu mulai memfokuskan diri mencari tahu yang Varen perintah. Tidak terlalu sulit bagi Dean untuk menemukannya, dia adalah hacker yang handal.
"Besok dia kuliah pagi. Dia dan temen-temennya punya rencana pergi nonton sehabis kelas selesai. Terakhir, dia ada buat janji juga bareng temen kuliahnya. Itu doang, Ren." Dean membacakan hasil yang dia dapat ke pada Varen.
"Yang terakhir itu cewek atau cowok?" tanya Varen tiba-tiba.
"Cowok, mereka janjiannya malam di salah satu kafe dekat rumah nih cewek," beritahu Dean.
"Oke." Hanya itu respon Varen setelahnya Varen berdiri dan pamit pulang ke rumahnya. Keempat teman-temannya hanya diam sembari menatap punggung cowok itu yang mulai menghilang.
"Itu si Varen ngapain masih nyari tahu tentang cewek tadi?" tanya Alfredo.
Dean mengangkat bahunya tidak tahu. "Gue juga bingung."
"Suka kali dia sama cewek tadi," timpal Patrick.
"Bisa jadi sih, gue juga sempet lihat perubahan ekspresi Varen waktu dia tahu temennya nih cewek yang bakal ketemuan besok di kafe tuh cowok, lo pada ngeh nggak sih?" tanya Noah.
"Gue lihat juga," sahut Alfredo.
"Gue curiga kalau nih cewek bakal jadi jodoh Varen, hahaha," ujar Patrick sambil tertawa.
"Gue bakal ketawa gede kalau itu beneran kejadian, hahaha," sambung Noah.
"Kita harus ketawa bareng-bareng, sih," ucap Alfredo.
"Hahahaha." Mereka berempat sudah membuat ancang-ancang untuk Varen jika cowok itu jadian dengan gadis tadi.
Varen tiba di rumahnya dan dia langsung menaiki anak tangga menuju kamarnya. Selama di perjalanan hingga dia tiba di rumah kupingnya terasa panas entah karena apa. Varen melepas jaketnya dan menyisakan kaos putihnya. Dia berjalan ke balkon kamar karena dia ingin ngerokok sebentar. Varen mengeluarkan sebatang rokok dan dia letakkan di bibirnya tak lupa dia menghidupkan pematik di ujung rokoknya. Varen menghembuskan asap rokok ke udara beberapa kali. Fyi, di rumah ini hanya ada dia dan tiga pembantu saja. Sedangkan Agam dan Leyla berada di rumah lain tapi itu bukan berarti Agam dan Leyla tidak pernah mengunjungi Varen, bahkan kedua orang itu sering sekali berkunjung. Varen sendiri yang memutuskan supaya Orang Tuanya mengizinkannya untuk tinggal sendiri terlebih dia juga sudah dewasa.
KAMU SEDANG MEMBACA
VAREN:Dangerous (TERBIT)
Teen Fiction‼️Part terbaru akan muncul kalau kalian sudah follow ‼️ Ini kisah anak nya Agam ya gaesss "Apa lihat-lihat?" Freya bertanya dengan ekspresi tidak santai. Varen menaikkan sebelah alisnya, berani sekali gadis ini menunjukkan ekspresi seperti itu pada...