34. Penjelasan Varen

30.2K 3K 4.1K
                                    

Happy Reading

Happy Reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

34. Penjelasan Varen

Brakk

Varen menutup pintu kamar dengan kencang. Varen kembali menarik tangan Freya dan menyuruh gadis itu duduk di kasur. Freya sendiri sudah ketakutan akan hal apa yang ingin cowok itu lakukan padanya sekarang.

Varen memegang tangan Freya yang tertutup perban. "Kenapa bisa sampai luka gini?" tanya Varen.

"Nggak usah sok peduli!" ketus Freya menarik tangannya dari genggaman Varen.

"Jawab yang bener, Freya!" sentak Varen.

"Habis jatuh di halte dekat kampus," jawab Freya.

Varen menaikkan satu alisnya. "Kamu nggak bisa hati-hati? Sampai harus dapat luka gini?"

"Sok tau! Aku udah hati-hati juga, cuma orang yang dibelakang aku aja nggak sabaran," ujar Freya.

"Oh, jadi yang buat luka ini orang lain?"

"Ya," singkat Freya.

"Kasih tau ciri-ciri orangnya," pinta Varen.

"Buat apa? Aku juga nggak ingat sama wajah tuh orang," balas Freya.

"Nggak usah bohong. Kasih tau sekarang," paksa Varen.

"Aduh, kalau aku kasih tau, entar Varen datengin dia. Bahaya banget," batin Freya.

"Kenapa diem? Kamu kasih tau atau aku yang cari tau sendiri, hm?"

"Jangan! Udah nggak usah dicari, dia nggak sengaja kok," ucap Freya.

"Oke, aku cari sendiri," final Varen. Dia balik badan hendak keluar dari kamar.

"Nggak perlu Varen," tahan Freya.

"Orang itu harus dapat balasannya. Berani-beraninya dia ngebuat kamu luka kayak gini!" desis Varen tidak terima.

"Luka ini nggak akan ada kalau kamu anterin aku tadi pagi," celetuk Freya.

"Aku ketiduran jadi nggak bisa antar kamu ke kampus," balasnya.

"Alasan, bilang aja kalau kamu lagi nemenin si selingkuhan kamu itu," sindir Freya.

"Dia bukan selingkuhan aku," balas Varen.

"Gebetan kamu? Calon pacar? Atau calon istri?"

"Mending kamu tidur, besok aku antar pulang," suruh Varen. Dia seperti mengalihkan pembicaraan.

"Aku nggak mau tidur di sini. Aku mau pulang, Varen!"

"Masih punya telinga, kan? Aku anterin besok," pertegas Varen.

"Tapi aku maunya pulang sekarang!"

"Nggak bisa. Malam ini, kamu tidur di kamarku."

Freya terdiam, percuma saja dia berteriak di depan wajah Varen, hasilnya akan tetap sama.

VAREN:Dangerous (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang