35. Kecurigaan terhadap Ferdi

31.4K 2.7K 4.2K
                                    

Happy Reading

Happy Reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

35. Kecurigaan terhadap Ferdi

Sejak satu jam lalu, Freya belum bisa juga tertidur. Dia menoleh ke samping di mana Varen berada. Cowok itu sudah tidur. Salah satu alasan Freya belum tidur juga karena dia kurang nyaman tidur sekasur dengan Varen. Bukan karena dia takut Varen macam-macam dengannya, hanya saja dia tidak terbiasa seperti ini.

"Huh, aku nggak bisa tidur," eluh Freya dengan suara pelan.

"Varen kenapa nyebelin banget, sih? Untung aku sayang," sambungnya.

Freya bangun dan turun dari kasur secara perlahan supaya tidak mengusik tidur Varen. Freya duduk di kursi belajar Varen. Jam sudah menunjukkan pukul dua belas malam. Freya berjalan menuju balkon kamar, dia berdiri beberapa saat di sana. Sampai tiba-tiba matanya tak sengaja melihat ke arah mobil yang terparkir di luar pekarangan rumah Varen.

Freya pikir mobil itu milik tetangga Varen yang memang biasa parkir di sana. Akan tetapi, tidak lama kemudian mesin mobil itu menyala dan pergi dari sana.

Freya mengerutkan keningnya kebingungan. "Berarti dari tadi di dalam mobil itu ada orang dong?" gumamnya.

"Ngapain coba dia di sana malam-malam gini." Freya bertanya pada dirinya sendiri.

"Kenapa berdiri di sana, hm?" Varen berdiri di belakang Freya. Hal itu membuat Freya terkejut.

"Kamu liatin apa, Frey?" tanya Varen lagi.

Freya menggeleng pelan. "Aku cuma mau hirup udara segar aja, kok."

"Udah malam, ayo ke dalam, nanti kamu masuk angin," ajak Varen.

"Iya." Freya mengkuti Varen ke dalam kamar.

"Kamu kebangun gara-gara aku, ya?" tebak Freya.

"Bukan. Aku emang belum tidur dari tadi," balas Varen.

"Serius? Berarti kamu denger dong aku ngomel-ngomel?"

"Denger, kamu bilang sayang ke aku, kan?" ucap Varen seraya tersenyum.

Mampus. Freya malu sekali ketahuan oleh Varen.

"Aku nggak bilang gitu, kamu salah denger kayaknya," elak Freya.

"Mana mungkin aku salah dengar. Aku bahkan nahan senyum waktu kamu bilang sayang ke aku."

Kalau sudah begini Freya tidak bisa mengelak lagi. "Hoam... aku ngantuk banget." Freya pura-pura menguap agar pembahasan ini tidak berlanjut.

"Tidur aja," suruh Varen.

"Kamu nggak tidur emang?" tanya Freya.

"Aku baru ingat kalau ada tugas kuliah. Aku mau ngerjain bentar." Varen berucap seraya membuka laptopnya.

VAREN:Dangerous (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang