Happy Reading
15. Resmi
"Hah, kenapa? Ceweknya siapa tadi?" tanya Freya kurang mendengar ucapan Varen karena sudah memakai helm.
"Buruan naik. Ntar aja gue kasih tahu," kata Varen. Dia tidak boleh berlama-lama karena ini sudah jam delapan lewat, sedangkan Elena hanya memberi waktu sampai jam sembilan malam saja.
Varen menghidupkan mesin motornya setelah Freya naik ke atas motornya. Mereka pun pergi meninggalkan area rumah Freya.
Sudah dua puluh menit mereka di perjalanan tetapi belum sampai juga di tempat tujuan. Entah kemana Varen akan membawanya.
"Kita ini sebenarnya mau ke mana?" tanya Freya dengan suara keras supaya Varen mendengarnya.
Jujur saja jika Varen sendiri juga tidak tahu harus ke mana karena dia mengajak keluar Freya dengan tiba-tiba. Sejak tadi pun entah kenapa jantungnya terus berdetak sangat cepat, tidak seperti biasanya.
Motor Varen berhenti di sebuah warung pinggir jalan raya. Dari banyaknya tempat bagus, kenapa dia malah berhenti di sini? Pikir Freya.
"Turun," kata Varen. Freya pun menurut dan turun dari atas motor cowok ini.
"Kita mau ngapain di sini?" tanya Freya sambil celingak-celinguk.
Varen turun dari motornya dan menghadap ke arah Freya. Jadi, posisi keduanya saling berhadapan satu sama lain. Dan di samping mereka terdapat warung kecil juga. Beberapa menit keduanya hanya diam saling memandang, sampai Varen sendiri berucap sesuatu yang mampu membuat Freya agak syok.
"Lo harus jadi pacar gue!" ucap Varen terlihat memaksa.
"P-pacar? Kamu lagi nembak aku?!" Syok Freya.
"Hm, dan lo harus jawab iya. Awas aja kalau lo nolak, gue lempar lo ke jalan raya!" Varen mengeluarkan ancamannya.
"Tapi, aku memang bakalan nolak kamu," balas Freya sedikit was-was, takutnya Varen benar-benar melemparnya ke jalanan.
"Gue kasih satu kesempatan lagi buat lo jawab iya," ucap Varen.
"Aku tetap jawab engga, tolong hargai keputusan aku," ujar Freya dengan jawaban yang sama.
"Gue kasih kesempatan terakhir, dan lo harus jawab iya!" Kata Varen mulai kesal karena dirinya di tolak berulang kali oleh gadis ini.
"Engga!" ucap Freya dengan tegas.
"Oke kalau gitu mau lo!" Varen langsung menaiki motornya dan dia pergi meninggalkan Freya di sana tanpa mengucapkan sepatah kata lagi.
"Hei, kenapa tinggalin aku di sini?!" Panggil Freya tapi motor Varen semakin menjauh.
Freya berdiri seperti orang bodoh di sana. Dia tidak membawa ponselnya dan tidak membawa uang sepersen pun. Dia juga tidak tahu ini jalan apa karena dia belum pernah melewatinya. Freya akan menunggu Varen sepuluh menit, kali saja cowok itu berbaik hati untuk kembali menjemputnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
VAREN:Dangerous (TERBIT)
Dla nastolatków‼️Part terbaru akan muncul kalau kalian sudah follow ‼️ Ini kisah anak nya Agam ya gaesss "Apa lihat-lihat?" Freya bertanya dengan ekspresi tidak santai. Varen menaikkan sebelah alisnya, berani sekali gadis ini menunjukkan ekspresi seperti itu pada...