Happy Reading
20. Es Krim
Berhubung ini sudah lewat dari jam yang Varen tentukan dan Freya belum juga memberikan jawaban. Maka, Varen memutuskan untuk langsung menghampiri Freya ke kampusnya. Teriakan dari teman-temannya yang memanggilnya sampai Varen hiraukan.
Dia naik ke motornya tak lupa memasang helmnya. Varen melaju menjauhi area kampusnya, dan dia akan menemui Freya langsung.
Jarak dari kampusnya menuju kampus Freya memakan waktu hampir dua puluh lima menit. Varen turun dari motornya dan dia masuk ke area kampus Freya.
Sebenarnya Varen tidak tahu apakah Freya masih di sini atau sudah pulang, tetapi, dia akan mencoba mencari Freya di kampus. Varen terus menelusuri gedung ini dan dia belum juga menemui keberadaan Freya hingga tibalah di salah satu kantin dan tak sengaja matanya melihat gadis yang sangat dia kenali meskipun dari jarak jauh.
Varen melangkah seraya menatap ke arah Freya yang belum juga sadar akan keberadaannya. Varen memelankan langkahnya ketika melihat seseorang yang dia benci berada di salah satu tempat yang Freya duduki juga.
"Frey," panggil Varen. Mereka yang ada di meja itu bersamaan menoleh ke arah Varen.
Freya berdiri hendak menghampiri cowok itu. "Loh? Kamu kenapa bisa di sini?"
"Kenapa? Kaget gue pergoki lo masih sama dia?!" balas Varen seraya menunjuk ke arah Ferdi. Ya, seseorang yang Varen curigai itu adalah Ferdi.
"Kamu salah paham, lagian aku nggak berduaan aja, ada temen-temen aku juga, kan?" kata Freya.
"Cuma gitu doang sampai marah-marah. Kasihan banget Freya punya pacar kayak lo." Ferdi berdiri dari duduknya.
Varen maju beberapa langkah ke arah Ferdi. "Lebih kasihan lo. Udah tau Freya cewek gue, masih aja di deketin. Sebegitu nggak lakunya, ya, lo?" ucap Varen menampilkan senyum meremehkan ke arah Ferdi.
"Asal lo tau, gue udah lebih dulu kenal sama Freya dan lo cuma orang baru di sini. Mungkin suatu saat nanti Freya bakal lupain lo?" ujar Ferdi terkekeh pelan.
"Oh satu lagi, gue datengin Freya cuma buat terimakasih aja. Soalnya dia rela-relain jengukin gue semalam, dan pagi tadi gue udah bisa pulang. Freya serasa obat paling ampuh buat gue sembuh, haha," lanjutnya lagi.
"Ferdi udah!" ucap Freya agar cowok itu berhenti berbicara.
"Lo jangan geer jadi orang. Cewek gue jengukin lo itu cuma karena kasihan. Tadi, lo bilang Freya bakal tinggalin gue? Haha, lo kayaknya berharap banget hal itu terjadi? Sini gue kasih tau." Varen maju selangkah lagi mendekati Ferdi.
"Lo denger baik-baik, bulan depan gue sama Freya bakalan tunangan. Gue peringati sekali lagi, jauhin cewek gue kalau lo mau hidup tenang!" bisik Varen sambil menepuk pundak cowok itu. Selanjutnya, Varen membawa Freya pergi dari sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
VAREN:Dangerous (TERBIT)
Teen Fiction‼️Part terbaru akan muncul kalau kalian sudah follow ‼️ Ini kisah anak nya Agam ya gaesss "Apa lihat-lihat?" Freya bertanya dengan ekspresi tidak santai. Varen menaikkan sebelah alisnya, berani sekali gadis ini menunjukkan ekspresi seperti itu pada...