Happy Reading
27. Ancaman
Akibat terjatuh saat lari pagi tadi, pergelangan kaki kanan Cici jadi biru dan bengkak. Gadis itu jadi susah berjalan. Alhasil, setiap Cici menginginkan sesuatu pasti Freya yang harus turun tangan.
"Maaf, ya, Frey, aku ngerepotin banget," ucap Cici tidak enak.
"Nggak apa-apa, Ci. Aku seneng kok bantuin kamu," balas Freya menampilkan senyum indahnya.
Tok
TokFreya langsung berjalan untuk membukakan pintu kamar.
"Varen? Kenapa ke sini?" tanya Freya yang mendapati Varen di depan kamar mereka.
"Mau ngajakin kamu keluar lah," jawab Varen menatap Freya. Matanya sama sekali tidak melirik Cici.
"Cici lagi sakit, nggak mungkin kita tinggalin dia di rumah. Kasihan," cicit Freya.
"Aku nggak apa-apa kok kalau ditinggal, Frey," sahut Cici dari belakang.
"Tuh, kamu denger, kan? Dia aja nggak keberatan," ucap Varen.
"Yaudah, aku mau siap-siap dulu." Freya pun menutup kembali pintu kamar.
"Ci, beneran nggak apa-apa nih?" tanya Freya sekali lagi.
Cici mengangguk pelan. "Aman kok. Kaki aku cuma bengkak dikit, kalau jalan pelan juga bisa."
"Um... iya deh." Freya akhirnya bersiap-siap.
"Ci, gimana penampilan aku? Cocok nggak?" Freya bertanya pada Cici sambil cengengesan.
"Woah, cantik pakai banget! Kamu mah mau pakai apa aja tetep kelihatan cantik, Frey," pujinya.
"Hahaha, kamu bisa aja, Ci. Kalau gitu aku pergi, ya, Ci," pamit Freya. Dia berjalan keluar kamar.
Cici memandangi punggung Freya yang mulai menjauh. "Aku jadi pengen pakai bajunya Freya, deh," gumamnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
VAREN:Dangerous (TERBIT)
Ficção Adolescente‼️Part terbaru akan muncul kalau kalian sudah follow ‼️ Ini kisah anak nya Agam ya gaesss "Apa lihat-lihat?" Freya bertanya dengan ekspresi tidak santai. Varen menaikkan sebelah alisnya, berani sekali gadis ini menunjukkan ekspresi seperti itu pada...