09. Bayar Lima Menit Gue!

69.6K 8.2K 2.8K
                                    

Happy Reading

Happy Reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

09. Bayar Lima Menit Gue!

Varen sudah tiba di kampus Freya, dia menunggu di atas motornya. Padahal saat di chat tadi, gadis itu mengatakan akan menunggunya di luar kampus tapi batang hidungnya saja tak kelihatan. Varen dibuat kesal karena harus menunggu, dia paling tidak suka menunggu. Apalagi yang ditunggu itu tidaklah pasti.

Di depan sana tampak seorang gadis berjalan mendekat ke arah Varen. Ya, gadis itu adalah Freya. Dia berjalan sedikit terburu-buru akibat melihat wajah murung Varen. "Maaf udah buat nunggu, tadi tiba-tiba temen aku minta ditemenin ke toilet," ucapnya.

"Gue nggak nerima alasan apapun! Lo udah buat gue nunggu selama lima menit, dan lo harus bayar lima menit gue yang terbuang sia-sia itu!" seru Varen. 

Freya menatap tak habis pikir pada cowok ini. "Bayar gimana maksud kamu?"

"Ikut gue ke suatu tempat!"

Berhubung Freya masih takut dengan cowok ini perihal kejadian Varen yang menembaki orang-orang, dia pun segera mundur beberapa langkah. "S-suatu tempat?" Freya mengulangi ucapan Varen.

Varen tersenyum tipis bahkan sangat tipis sampai tak siapapun bisa melihat senyumannya. Dia tahu jika gadis ini sedang ketakutan, melihat ketakutan gadis itu malah membuat Varen senang. Entahlah, ada kesenangan tersendiri jika Freya takut padanya.

"Kenapa malah mundur? Gue nyuruh lo buat naik ke motor," ujar Varen tapi Freya masih saja diam ditempat. "Ck! Lo naik sendiri apa gue gendong?!" Varen mulai jengah.

Sontak, Freya maju dan naik ke motor Varen. Lebih baik dia bergerak sendiri dari pada malu nantinya akibat cowok ini. Melihat Freya sudah duduk di jok motornya, dia pun memasang helmnya lalu menghidupkan mesin motornya. Keduanya pergi dari area kampus Freya.

Freya tidak expect kalau Varen akan membawanya ke pantai, dia pikir suatu tempat yang cowok itu maksud adalah tempat yang mengerikan. Dia turun dari motor Varen. "Kenapa bawa aku ke sini?" tanyanya.

"Gue mau main JetSki dan lo harus ikut bareng gue," balas Varen seraya menarik tangan Freya agar mengikutinya.

"Tapi aku nggak berani naik JetSki. Kayaknya kamu sendiri aja deh, aku nontonin aja, hehe," sahut Freya berusaha melepas genggaman tangan Varen.

"Lo lupa? Lo harus bayar waktu lima menit gue yang terbuang tadi! Dan gue mau lo ikut naik!" seru Varen.

"T-tapi...."

"Ck! Kalau lo nolak bakal gue lempar ke tengah-tengah pantai, mau?!" Varen pun mengeluarkan ancamannya.

Freya menggeleng cepat, dia tidak mau mati sia-sia. "Oke, aku bakalan ikut naik, tapi lima menit aja, ya?"

"Lo nggak ada hak untuk nentuin waktunya! Seberapa lama pun nanti ya itu tergantung gue udah bosen apa belum mainnya," ujar Varen dengan santai.

Freya menelan ludahnya susah payah. Sekarang sebuah pelampung diberikan padanya untuk dia kenakan ke tubuhnya. Ragu-ragu dia memasang pelampung ketubuhnya, mau menolak tapi percuma, ya sudah dia pasrah saja. Varen sendiri sudah naik ke JetSki dan dia sedang menunggu Freya naik.

VAREN:Dangerous (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang