07. Berteduh

78.1K 8.5K 4.1K
                                    

Happy Reading

Happy Reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

07. Berteduh

Selama di perjalanan tidak ada yang memulai penbicaraan, keduanya sama-sama bungkam. Mobil berhenti sebentar di lampu merah. Ketika di lampu merah ada satu mobil juga yang berhenti tepat di sebelah mobil mereka. Awalnya Varen biasa saja melihat mobil tersebut, tetapi, saat dia menoleh ke samping dan si pemilik mobil itu menurunkan kaca mobilnya sambil mengarahkan pistol ke arah Varen.

"Nunduk!" perintah Varen yang ditujukan pada Freya. Dengan gerakan cepat Freya menunduk begitu juga dengan Varen. Dan setelah itu terdengarlah suara tembakan dan kaca mobil yang pecah. Pada saat itu Freya langsung berteriak saking kagetnya tapi tangan Varen langsung terulur memegangi kepala gadis itu. Suara klakson pengemudi saling bersahutan sampai si penembak itu pergi dari sini. Varen yang sadar pun segera tancap gas dan malah mengejar si penembak tersebut.

"Kamu mau ngejar mereka?!" tanya Freya dengan ekspresi panik.

"Diem. Mending lo kencengin seatbelt lo," suruh Varen. Freya pun menuruti perintah cowok itu untuk mempererat seatbelt nya.

Varen menambah kecepatan mengemudinya yang dia harapkan adalah bisa menghentikan mobil di depannya itu. Kalau Varen mah sudah biasa seperti ini, lain halnya dengan Freya. Gadis itu sudah pucat melihat kecepatan mengemudi Varen. Beberapakali Freya berteriak ketika mobil mereka hampir menabrak pengendara lain. Freya terus berdoa dalam hatinya supaya dirinya tetap hidup dan tidak mati konyol akibat ulah Varen.

Varen menginjak kuat pedal rem mobil dan hal itu membuat tubuh Freya hampir terbentur ke dashboard mobil. Meskipun dia memakai seatbelt tapi kecepatan Varen itu benar-benar gila. Untungnya tangan kiri Varen menahan bahunya agar kejadian tersebut tidak terjadi.

Mobil sudah benar-benar berhenti di jalanan yang sepi. Varen segera keluar dari mobil dan menghampiri si penembak tadi. Tadinya Freya hendak keluar juga untuk menahan Varen tapi pintu mobil sudah di kunci oleh Varen, alhasil dia tidak bisa keluar.

"Duh, dia ngapain pakai nyamperin orang itu segala sih. Gimana kalau dia kena tembak beneran? Sok jago banget," ujar Freya dari dalam mobil. Dia hanya bisa menonton entah kejadian seperti apa yang akan terjadi selanjutnya.

Varen mengetuk kaca mobil si penembak. "Keluar lo!" perintahnya.

Ada empat orang di dalam mobil itu dan keempatnya keluar bersamaan. Tentunya empat orang itu sudah memegang senjata masing-masing seperti pisau, pistol dan celurit. Varen yang tidak memiliki senjata apapun jadi membuat Freya khawatir sendiri.

"Tamatlah dia," gumam Freya seraya meremas tangannya sendiri. Freya menutup matanya ketika orang-orang itu mulai menyerang Varen. Suara pukulan dan juga tembakan terdengar jelas di telinga Freya. Dia membuka matanya untuk melihat situasi. Jantung Freya berdegup kencang melihat pemandangan di depan sana. Dia menutup mulutnya dan kepalanya mulai pusing setelah menyaksikan Varen menembaki keempat orang itu secara brutal.

VAREN:Dangerous (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang