Happy Reading
32. Mulai Berbeda
Sudah dua hari Freya menunggu berita soal siapa cewek itu, akan tetapi belum juga ada jawaban dari Varen. Padahal Varen mengatakan besoknya dia akan menemukan cewek tersebut.
"Chat aku belum dibalas dari semalam. Sibuk banget kayaknya dia," monolog Freya. Kelas Freya baru saja selesai. Dia tidak punya rencana apa-apa sepulang dari kampus. Biasanya, Varen akan mengajaknya jalan-jalan tapi untuk hari ini mungkin tidak, kabar cowok itu saja dia tidak tahu.
"Aku udah coba chat Patrick dan hasilnya sama aja, nggak di balas juga, huh!" kesal Freya.
Berhubung Ojeknya sudah tiba, Freya pun berhenti mengoceh dan langsung menghampiri Kang Ojol.
Selama di perjalanan, Freya hanya termenung sambil memandangi orang-orang di jalanan raya. Ketika di lampu merah, Freya tidak sengaja menoleh ke seberang jalan yang di mana terdapat toko bunga.
"Itu kayak motornya Varen deh, plat nomor motornya sama, helmnya juga. Atau aku salah, ya?" cicitnya.
Detik-detik lampu merah mau berganti ke hijau, seorang cowok keluar dari toko bunga tersebut. Freya masih terus memperhatikan ke arah toko bunga. Ternyata dugaannya benar, si pemilik motor adalah Varen. Dia tidak mungkin salah lihat.
Ojek yang Freya naiki mulai berjalan dan otomatis dia juga tidak akan bisa melihat Varen lagi. Freya mengerutkan keningnya ketika tidak sengaja melihat ada gadis juga yang keluar dari toko bunga tersebut. Wajahnya tidak terlalu jelas akibat jarak nya semakin jauh.
"Siapa sih dia? Seingatku Varen nggak punya adek, apa itu sepupunya? Bisa jadi sih. Entar aku tanyain orangnya langsung deh."
Tiga belas menit berlalu, Freya telah tiba di rumahnya. Setelah membayar Kang Ojol, dia segera masuk ke dalam.
"Kayak nggak ada siapa-siapa di rumah. Cici ke mana, ya?" Freya bertanya pada diri sendiri.
Dia mengecek kamar juga tidak menemukan gadis itu. "Dia pergi nggak bilang-bilang dulu. Takutnya dia nyasar," khawatirnya. Freya pun menelpon Cici.
"Iya, halo, Frey?"
"Cici lagi di mana? Kok aku cek di rumah nggak ada?"
"Maaf, Frey, aku nggak ngabarin kamu dulu kalau mau keluar."
"Jadi kamu beneran lagi di luar? Sama siapa dan ke mana?"
"Aku cuma ke kafe aja kok dan perginya sendiri."
"Oh gitu. Aku susulin boleh? Biar kamunya lebih aman."
"Nggak perlu, Frey. Aku lagi pengen sendiri, hehe."
"Gitu ya. Yaudah deh, kamu pulangnya jangan kesorean ya."
"Siap, Frey. Aku matiin ya telponnya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
VAREN:Dangerous (TERBIT)
Teen Fiction‼️Part terbaru akan muncul kalau kalian sudah follow ‼️ Ini kisah anak nya Agam ya gaesss "Apa lihat-lihat?" Freya bertanya dengan ekspresi tidak santai. Varen menaikkan sebelah alisnya, berani sekali gadis ini menunjukkan ekspresi seperti itu pada...