23. Mendadak Pingsan

43.4K 5.5K 3.2K
                                    

Happy Reading

Happy Reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

23. Mendadak Pingsan

Selama Freya tidak ada di rumah, Cici tidak berani keluar dari dalam kamar. Di rumah Freya sedang tidak ada siapa-siapa, jadi Cici segan kalau berkeliaran di rumah orang. Sejak tadi pun dia hanya duduk di kasur sambil mencoba mengingat-ingat siapa sebenarnya dia.

"Huft, aku nggak bisa ingat apapun," eluhnya. Cici menoleh ke pintu masuk ketika pintu itu hendak dibuka.

"Eh, kamu udah pulang?" Cici tersenyum kala melihat Freya masuk.

"Udah, kamu pasti bosan, ya, di kamar mulu?"

"Um... nggak kok," balas Cici.

"Ke bawah, yuk, ada teman-teman aku juga," ajak Freya. Mereka berdua turun ke bawah. Freya sengaja mengajak ketiga sahabatnya untuk bertemu Cici.

"Guys, ini yang namanya Cici," beritahu Freya pada ketiga perempuan itu.

"Oh, ini, hai Cici, gue Cheryl," sapa Cheryl.

"Kalau gue Kaluna."

"Gue Zoe." Mereka bertiga saling memperkenalkan diri.

"Halo semuanya, aku Cici," sapa Cici balik.

"Sini gabung sama kita," suruh Zoe.

Cici mengangguk dan duduk bersama mereka. Mereka hanya berbincang, makan, dan bercanda bersama. Pokoknya sangat seru.

Kedatangan Varen ke rumah Freya mengalihkan perhatian mereka semua. Dia tidak sendiri, ada Alfredo dan Patrick. Mereka bertiga menenteng makanan juga.

"Hai, kita gabung boleh kali?" Patrick bersuara.

Tanpa disuruh, mereka bertiga langsung bergabung dengan para cewek.

"Nih, kita bawa makanan juga. Lo pada pasti lapar, kan?" tebak Patrick.

"Kita baru aja selesai makan," balas Cheryl.

"Tapi karena kita suka makan, jadi bakalan kita makan kok." Cheryl membuka makanan yang mereka bawa itu.

"Lo makan juga," suruh Varen pada Freya.

"Iya nanti, aku masih kenyang."

"Gue mau ajak lo beli cincin," ujar Varen.

"Untuk apa?"

"Ck, lo lupa? Kita, kan, mau tunangan!" Varen berdecak.

"O-oh, tapikan kamu belum izin Orang Tuaku?"

"Malam Minggu ini gue datang ke rumah lo. Mending lo siap-siap, sana," suruhnya.

Freya beranjak menuju kamarnya untuk bersiap-siap.

"Kamu sama Freya mau tunangan, ya?" Cici bertanya, dia memang mendengar percakapan dua orang itu tadi.

"Hm," singkat Varen. Dia fokus ke ponselnya.

VAREN:Dangerous (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang