Happy Reading
03. Permintaan Maaf
Sekarang Freya berada di tengah-tengah para cowok berwajah tampan tapi baginya para cowok ini sangat menyeramkan. Lihat, cara mereka menatapnya saja sudah seperti ingin membunuh. Freya ingin cepat-cepat pergi dari tempat ini dan berharap tidak akan bertemu atau berurusan lagi dengan mereka.
"Aku minta maaf," ucap Freya tiba-tiba. Mereka berlima hanya menatapnya dalam diam. Lantas Freya semakin bingung harus mengatakan apa lagi.
"Eeeee, aku mau meluruskan soal aku yang bilang dia cabul." Freya menunjuk ke arah Varen. "Sebenarnya dia ini nggak cabul, aku salah paham waktu itu. Aku minta maaf, ya?" ujarnya berharap mereka mau memaafkannya.
"Lo pada udah paham, kan? Gue itu nggak cabul," ucap Varen menatap teman-temannya.
"Iye, iye, kita nggak akan ngatain lo cabul lagi," balas Patrick.
"Kalau gitu aku udah boleh pergi, kan?" tanya Freya.
"Iya, pergi aja. Lagian semuanya udah beres juga," ucap Dean.
Freya tersenyum senang mendengarnya akhirnya dia bebas dari cowok ini. Lantas dia melangkahkan kakinya keluar dari tempat ini.
"Bukannya tuh cewek datangnya bareng lo, Ren? Nggak ada niatan buat anterin balik gitu?" Alfredo buka suara.
Varen menyenderkan punggungnya di sofa. "Nggak," singkatnya.
"Lo kayak nggak tahu aja sifat si Varen, dia mana peduli sama cewek manapun kecuali ke Tante Leyla," sahut Noah.
Varen membenarkan ucapan Noah barusan, dia memang jarang mempedulikan perempuan lain jika itu bukan Mamanya, dia tidak akan mengubris. Belum ada perempuan yang bisa membagi rasa sayangnya terhadap Mamanya. Bukan karena tidak ada perempuan yang menyukai Varen, hanya saja Varen yang belum berniat membuka hatinya untuk perempuan manapun.
"AAAAA TOLONG!" suara teriakan dari arah luar markas mengagetkan mereka berlima. Lantas mereka serentak berlari keluar untuk melihat apa yang sedang terjadi.
Di sana tepatnya di depan markas Chivalrous ada sekitar tiga orang dengan mengenakan jubah hitam dan mereka juga memakai penutup wajah. Ketiga orang itu tampak menahan perempuan yang Varen bawa tadi.
"Mereka siapa anjir tiba-tiba muncul trus nyekap orang lain," ujar Patrick.
"Siapa diantara kalian yang bernama Varen?" tanya salah satu dari tiga orang itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
VAREN:Dangerous (TERBIT)
Teen Fiction‼️Part terbaru akan muncul kalau kalian sudah follow ‼️ Ini kisah anak nya Agam ya gaesss "Apa lihat-lihat?" Freya bertanya dengan ekspresi tidak santai. Varen menaikkan sebelah alisnya, berani sekali gadis ini menunjukkan ekspresi seperti itu pada...