21. Kecelakaan

48.4K 5.3K 3.2K
                                    

Happy Reading

Happy Reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

21. Kecelakaan

Sepulang dari kampusnya, Varen langsung menuju rumah Orang Tuanya untuk membicarakan dirinya yang ingin bertunangan.

"Hai, Ma, Pa." Varen menyapa ketika dia masuk ke dalam rumah.

"Tumben?" ucap Agam tanpa melirik Varen.

Varen duduk di sofa tempat Orang Tuanya bersantai. "Ada yang mau Varen bilang."

"Apa tuh?" tanya Leyla.

"Varen mau tunangan."

Agam dan Leyla serentak menatap anak satu-satunya mereka itu. "Emang kamu udah ada calon?" balas Agam mengubah ekspresinya jadi santai.

"Udah, Pa. Ceweknya, ya, pacar Varen sendiri."

"Gimana anaknya? Baik nggak?" tanya Leyla.

"Baik banget, Ma. Cantik juga kayak Mama."

"Ah, kamu ini bisa aja."

"Seriusan, besok Varen bawa deh anaknya ke sini," kata Varen.

"Nah, bawa aja, kenalin sama Papa dan Mama dulu," ujar Agam.

"Oke aman itu mah. Kalau gitu pamit dulu, ya, mau ngumpul sama temen-temen." Varen berpamitan pada Agam dan Leyla.

"Cepat banget, kamu nggak makan dulu?" tanya Leyla.

"Varen udah makan di kantin kampus, Ma. Besok aja Varen makan di sini bareng cewek Varen."

"Ck, ck, punya anak bucin," ejek Agam.

"Mending Papa ngaca sana," balas Varen tanpa ada rasa takut.

Agam menoyor pelan kening Varen ketika anaknya itu hendak menyalim tangannya. "Yang lebih bucin itu Mama kamu, bukan Papa," elak Agam.

"Mama pergi bareng tante Maliqa seharian aja langsung Papa samperin. Udah kelihatan jelas yang lebih bucin itu Papa!" Varen tidak mau kalah.

"Sudah, sudah, hal kayak gini enggak perlu di ributin." Leyla menengahi.

"Tau nih si Papa," balas Varen seraya mengecup pipi Leyla lalu dia berjalan keluar rumah.

"Anak kamu nyebelin banget," ucap Agam pada Leyla.

"Anak Kakak juga tau. Ingat, buatnya barengan."

"Oh iya lupa. Gimana kalau kita buat lagi?" ajak Agam tiba-tiba.

"Hisss, nggak usah mulai deh, Kak." Leyla mengalihkan perhatiannya ke TV agar Agam berhenti. Tapi siapa sangka, Agam malah menggendong tubuhnya menuju kamar.

"Aaaaaaa, turunin!" histeris Leyla tapi Agam tetap melanjutkan aksinya.

***

VAREN:Dangerous (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang