Happy Reading
12. Main Bareng Oreo
Freya masuk ke dalam kamarnya dengan membawa kompresan air dingin. Saat dia pulang tadi Mamanya sempat bertanya kenapa pipinya bisa memar. Karena dia tidak ingin membuat Mamanya khawatir jadi dia memilih untuk tidak mengatakan kejadian yang sebenarnya.
Wajahnya dia tempelkan kompresan agar memarnya bisa hilang besok pagi. Memang sudah tidak sakit tapi tandanya masih membekas di pipinya. Sibuk mengompresi pipinya tiba-tiba dia teringat pada Varen. Freya pun menaruh kompresan itu dan dia mengambil ponselnya hendak menanyakan kondisi cowok itu.
Cowok Cabul[Hai, kamu udah sampai? Maaf
ya gara-gara nyelamatin
aku, tangan kamu jadi luka][Maaf gak diterima]
[Harusnya lo yang obati]
[Tadikan aku udah nawarin tapi
kamu malah gak mau][Cih]
[Tangan kamu masih sakit banget?]
[Y ini aja kaga bisa digerakin]
[Lho? Kenapa gitu? Lukanya
kecil kok itu][Lo mana tau! Sekarang aja gue ngetiknya pakai satu tangan]
[Astaga, maafin aku lagi ya]
[Maaf doang gak guna!]
[T-terus aku harus apa
biar kamu seneng?][Besok lo datang ke rumah gue]
[Iya aku bakal dateng kok.
Kali ini gak akan telat]
KAMU SEDANG MEMBACA
VAREN:Dangerous (TERBIT)
Novela Juvenil‼️Part terbaru akan muncul kalau kalian sudah follow ‼️ Ini kisah anak nya Agam ya gaesss "Apa lihat-lihat?" Freya bertanya dengan ekspresi tidak santai. Varen menaikkan sebelah alisnya, berani sekali gadis ini menunjukkan ekspresi seperti itu pada...