Tigapuluhtiga

6.9K 639 182
                                    

Mau paksa kalian untuk baca cerita aku yang masih on going, judulnya Getting Back Together? Sequelnya Different.

**

Al segera menghubungi Andin tapi tidak ada satupun panggilan dan pesannya yang dijawab. Al menyadari ada satu pesan dari Felicia ketika ia menutup kolom chat Andin.

Selamat malam Pak Al, Bu Andin meminta tiket kepulangannya sendiri direchedule menjadi jadwal tercepat dari sekarang. Bagaimana, Pak?

Al segera beralih untuk menghubungi Feli.

"Hallo, Fel"

"Selamat pagi Pak Al"

"Andin minta jadwal kepulangannya direchedule?"

"Oh iya Pak, tadi Bu Andin chat saya dan kebetulan saya baru habis sholat subuh jadi saya baca. Bu Andin minta tiket kepulangannya direschedule jadi penerbangan tercepat, makanya saya chat Bapak tapi gak dibalas. Soalnya di sana kan tengah malam terus Bu Andin juga minta tiketnya sendiri aja yang direschedule, tiket Bapak gak usah jadi saya bingung" perbedaan waktu antara Jakarta dan Swiss adalah 5 jam.

"Terus kamu reschedule?"

"Iya Pak, soalnya Bu Andin minta cepat"

"Jadi jam berapa?"

"Sebentar Pak saya cek dulu"

"..."

"Jadi jam 6.15 waktu Swiss, Pak"

Al melihat jam di ponselnya, jam 4.30.

"Tolong reschedule penerbangan saya juga ke jadwal yang tercepat dari sekarang"

"Baik, Pak"

"Terima kasih, Fel"

Beruntung mereka baru pindah kamar jadi barang-barang belum banyak yang dikeluarkan, Al hanya merapikan beberapa barangnya lalu menyeret kopernya keluar dari kamar itu untuk segera menyusul Andin, meskipun Al tau ia akan tetap ketinggalan penerbangan Andin. Perjalanan dari St. Moritz ke Zurich Airport membutuhkan waktu sekitar 2 jam 15 menit.

..

Al memilih memesan tiket baru dengan maskapai yang berbeda agar bisa segera terbang dua jam setelah pesawat Andin atau ia harus menunggu enam jam lagi jika tetap menggunakan maskapainya yang sebelumnya.

Al terus mencoba menghubungi Andin tapi tidak satupun mendapatkan jawaban.

Setelah menempuh perjalanan hampir dua puluh jam yang di mana Al tidak tidur sama sekali, akhirnya pesawat yang ditumpangi Al itu mendarat dengan selamat di Jakarta.

Yang ia lakukan pertama kali adalah menghubungi Andin tapi hasilnya masih sama, tidak ada jawaban.

Al ingin segera pulang ke rumah untuk memastikan Andin ada di rumahnya tapi jika tidak, maka habislah dia oleh mamanya dan mamanya akan khawatir pada Andin. Akhirnya Al memilih untuk menghubungi Kiki, menanyakan keberadaan Andin di rumah.

"Hallo, Ki"

"Eh iya mas Al, gimana honeymoonnya mas? Ahakhakhak"

"Bisa diem gak?" tegas Al membuat Kiki bungkam.

"Mm.. iya maaf mas Al, ada apa toh?"

"Andin ada di rumah?"

"Mba Andin? Lah kan mba Andin pergi sama mas Al, masa mas Al honeymoon sendirian"

"Saya serius Ki, Andin gak ada di rumah? Belum pulang?"

"Belum mas, gak ada di rumah" jawab Kiki memelan, ia mulai menangkap ada yang tidak beres di sini.

HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang