halaman 3

13K 861 220
                                    

Heeseung kini tengah berjalan menuju kelasnya melalui jalan belakang sekolah. Mengapa? Karena ia terlambat datang ke sekolah.

Namun ditengah perjalanan Heeseung berhenti melangkah kala melihat Anya yang sedang dibully oleh empat siswi yang kemarin ia perintahkan untuk membully Anya.

Plak!

Plak!

Plak!

Plak!

Satu persatu dari mereka menampar, memukul, serta mengolok-olokan Anya.

Gue gak nyuruh mereka dua kali, ini keterlaluan.

Heeseung lantas berlari dan membantu Anya.

"Stop, gue bilang stop"

"Lo benci dia kan? Siapapun yang lo benci bakal berurusan sama gue" ucap Yujin sebagai ketua dari geng itu.

"Tapi gak usah berlebihan kayak gini. Kemaren lo udah bales dendam gue ke dia that's enough. Gak usah sentuh dia lagi"

Yujin mendengus kesal lalu meninggalkan Heeseung dan Anya.

Anya mengambil tas nya lalu berterimakasih pada Heeseung. Saat ingin pergi, Heeseung menahan pergelangan tangannya.

"Gue nolongin lo gak gratis"

"Lo mau apa? Gue bayar?"

"Duit gue cukup banyak untuk nutup mulut soktau lo itu. Gue gak minta bayaran"

Anya memutar malas matanya, "Terus lo maunya apa?"

Heeseung tersenyum licik lalu membisikkan sesuatu pada Anya. Setelah itu ia pergi meninggalkan Anya.

Mata Anya membulat dengan sempurna. Bulu kuduknya juga berdiri.

heeseung
gue tunggu malam ini.

inget, kalo lo gak dteng, bullyan lo besok makin parah.

see you.

Anya meremas kuat-kuat ponselnya, ia berusaha untuk tenang namun ia juga merasa amat sangat panik.

heeseung
*share location*
[ 📍 1 Park Hamilton Apartment ]

"Gakusah shareloc juga monyet, gue gak senorak itu gakpernah ke 1 Park Hamilton tai"

Anya bersumpah ia sangat membenci Heeseung. Anya juga terus mengumpat memaki Heeseung dan terus saja begitu.

Kakak gue dikasih pelet apaan mau main sama Heeseung? Dasar Park bodoh!

𖣠𖣠𖣠



























Sudah hampir 30 menit Anya memandangi dirinya di depan cermin besarnya.

Jika perempuan lain sibuk mencari pakaian bagus dan anggun saat akan bertemu laki-laki, maka berbeda dengan Anya yang justru sibuk mencari pakaian jelek untuk bertemu dengan Heeseung.

"Kalo gue pake pakean bagus, Heeseung bisa kenal gue dong"

"Bibi!! Tolongin Anya dong bi!"

Pintu kamar Anya terbuka, sang ART dan Mina datang dengan perasaan panik.

"Ada apa sayang? Kenapa teriak-teriak??" tanya Mina.

"Ada apa non? Non Anya gakpapa kan non?"

Anya mengerucutkan bibirnya, "Cariin Anya baju, Anya mau ketemu sama temen Anya hehe"

"Anya..." tegur Mina sambil menggelengkan kepalanya.

"Emangnya non Anya cari baju yang kayak gimana non? Non pake apa aja cuaaantik banget deh top markotop non Anya tuh"

first love ; lee heeseungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang