halaman 6

11.1K 706 285
                                    

Anya mendengus kesal kala mendengar suara ponselnya yang terus bergetar. Dengan malas Anya mengangkat telfon tersebut.

"Hm?!"

Setelah mendengar ucapan dari si penelfon, mata Anya membulat dengan sempurna.

Dengan perasaan panik Anya memakai semua pakaiannya dan segera bergegas ke rumah sakit dimana sang kakak dirawat.

Selama berada di perjalanan Anya hanya terus menangis dan menangis.

Maafin Anya..maafin Anya kak Sunghoon.

Saat sudah sampai di rumah sakit, Anya segera berlari dengan sekuat tenaga bahkan sempat terjatuh berkali-kali.

Semua pasang mata tertuju padanya, termasuk para anggota Bruiser yang kini sedang menundukkan kepalanya di depan kamar rawat Sunghoon.

"Park Vanya! Darimana kamu semalam hah?! Gara-gara kamu, kakak kamu udah gak ada!" bentak Mina.

"Bilang sama Anya semua boongan ma.."

Plak!

Mina menampar pipi kiri Anya dengan sangat kencang yang membuat beberapa bodyguard Mina juga Bruiser membulatkan matanya.

"Ma..?"

"Apa?! Mau bilang apa kamu?! Keluyuran kemana kamu hah?! Kalo aja kamu gak ninggalin kakak kamu dia masih hidup sekarang"

Anya mengepal kuat-kuat kedua tangannya dan menatap Mina penuh amarah, "Terus mama gimana?!"

"Pernah gak mama nginep dirumah sakit ngurusin kak Sunghoon? Pernah gak ma?!"

"Yang ada di otak mama cuma duit duit dan duit! Mama sibuk terus sama urusan kerjaan sampe lupain kak Sunghoon yang lagi koma! Bahkan mama gak bilang ke papa soal penyakit kak Sunghoon biar papa gak ninggalin project miliaran di Dubai. Sekarang karena aku cuma pergi sehari mama mau nyalahin aku atas musibah ini? Keren ma"

Saat tangan Mina terangkat dan akan menampar lagi pipi putrinya, Heeseung berdiri dan menahan tangan Mina.

"Maaf tante kalo saya lancang, tante berlebihan"

"Kamu!"

Heeseung menoleh pada teman-temannya, "Bawa Vanya"

"Siap Hee"

Para Bruiser membawa Anya jauh-jauh dari Mina, dengan keadaan yang sudah sangat lemas Anya tidak sadarkan diri yang membuat Jay langsung menggendongnya.

Di kursi ruang tunggu Jay terus menepuk pipi Anya dengan pelan agar sang empu terbangun.

"Nya sadar Nya"

Karena tidak kunjung bangun, Jay memutuskan untuk memanggil dokter dan menitipkan Anya pada Jake dan lainnya.

"Gimana nih? Nyusahin banget sih ni bocah, untung Sunghoon baik ya jadi gue mau deh urus ni bocah rese" gerutu Jake.

"Kalo lo gakmau, sini gue yang gendong" tawar Yoshi.

"Ya jangan. Gue aja hehe lumayan, cantik"

"Najis" kesal Yoshi dan Jihoon.

Baru saja Jake akan menggendong Anya, tiba-tiba saja Heeseung datang dan mengambil paksa Anya dari Jake. Hal itu membuat Jake kesal, bukan karena mengambil Anya, namun karena membuat tangannya sakit.

"Kalian balik aja ke ruang rawat Sunghoon, bantu keluarga Sunghoon urus jasadnya. Gue yang urus cewek ini"

Lagi-lagi mereka hanya harus mengangguk dan kembali menuruti perintah Heeseung.

Heeseung menggendong Anya dan menatap gadis cantik itu cukup lama, lalu ia mendengus kesal.

Nyusahin, anjing.

first love ; lee heeseungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang