halaman 24

4.7K 364 94
                                    

Anya terbangun dari tidurnya dan merasa sangat pusing juga sakit disekujur tubuhnya.

Saat matanya terbuka, saat itu juga Anya tersadar bahwa ia sedang tidak berada di rumahnya.

Melainkan di villa dekat pantai.

Anya menoleh dan melihat Haruto yang sedang tertidur lelap disampingnya.

Anya membuka selimutnya dan terkejut saat melihat dirinya yang sudah tidak menggunakan pakaian, namun celananya masih ia pakai. Tidak dengan Haruto yang masih menggunakan celana pendeknya.

"Brengsek! Kamu apain aku hah?! Ruto bangun!"

Anya terus memukul wajah Haruto dengan bantal sambil menangis.

"Eunghh apa??" tanya Haruto dengan suara yang sangat berat dan juga tampak bingung dengan kehadiran Anya.

"Kok kamu disini Nya? Hei? Kenapa nangis?"

Haruto hendak ingin menghapus air mata Anya, namun Anya menghempas kedua tangan Haruto.

"Kamu apain aku?"

"Aku gak apa-apain kamu Nya. Ka...astaga?!" Haruto terkejut melihat pundak mulus Anya.

"A-ku beneran gaktau Nya sumpah demi Tuhan. Aku juga gaktau kenapa kita tiba-tiba bisa disini, Nya kamu percaya kan sama aku?"

Anya menutup wajahnya dan kembali menangis, "Kalo bukan kamu terus siapa? Kenapa kita bisa tidur bareng? Kenapa kita bisa gak sadar?"

"Bentar, aku bakal tanya sama bodyguard aku. Kamu pake baju sekarang"

Saat Haruto hendak ingin keluar mencari para bodyguardnya, ternyata pintu tersebut dikunci. Tentu saja Haruto menjadi semakin panik.

"Nya dikunci"

Bukannya panik karena pintu dikunci, namun Anya malah mengkhawatirkan ponselnya. Dan benar saja ponselnya telah hilang.

"Rut hp kamu ada apa gak?"

"Ad...Eh kok gak ada Nya?"

"Sial!"

Anya langsung membuka horden kamar berharap ada petunjuk untuk bisa keluar dari kamar villa tersebut.

"Apa-apaansih ini? Jendela juga ditutup kain dari luar Rut. Dipakein kayu juga" lirih Anya.

"Sialan. Aku rasa kita dijebak, entah dari salah satu musuh kita. Atau justru bodyguard aku sendiri?"

"Rut. Waktu kita turun dari jetski, aku inget banget kalo kamu dipukul seseorang pake kayu. Setelah itu mereka juga mukul aku"

Haruto mengangguk, "Aku udah yakin semua ini ulah bodyguard aku Nya. Mereka cukup kuat dan aku percaya mereka bisa lawan siapapun, fix yang ngelakuin semua ini bodyguard aku. Tapi untuk apa?"

"Rut...aku mau pulang. Kasiah Ashley sama kak Sunghoon pasti khawatir banget sama aku" isak Anya

"Iya Nya sabar ya? Aku bakal cari cara"

Haruto mencoba untuk mendobrak pintu kamar tersebut. Namun usahanya terus saja gagal, hal itu membuat Anya semakin frustasi.

Namun yang ia pikirkan sekarang adalah, mengapa ia harus dibuat telanjang dada disamping Haruto.

Gue dijebak sama siapa?

Apa tujuan dia?

Apa...orang itu mau buat gue sama Heeseung batal nikah?

"Nya, gue udah berusaha.." lirih Haruto.

"Disini ada telfon kamar Rut, kita coba aja kali ya siapa tau belom disabotase sama yang nyekap kita" Haruto mengangguk.

first love ; lee heeseungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang