Para murid kelas 11 dan 12 kini sudah berkumpul di stasiun kereta dengan barang bawaannya masing-masing.
Heeseung merasa gelisah karena ia tidak menemukan kehadiran Anya.
Sialnya lagi, ia malah harus melihat Garam yang kini melambaikan tangan padanya sambil tersenyum manis.
"Wihh siapa tuh Hee??" ucap Jake sambil mengedipkan satu matanya pada Garam.
"Cantik banget anjir" bisik Yoshi pada Jihoon yang dibalas anggukan oleh Jihoon.
"Temen" jawab Heeseung sambil menatap datar Garam.
"Temen? Kita kan dijodohin Hee, masa kamu lupa sih? Hehehe"
Heeseung memutar malas matanya, perasaannya semakin gelisah saat melihat jam tangannya. Karena 5 menit lagi mereka akan segera menaiki kereta.
"Ada yang tau gak Anya kemana?"
"Hah? Kok lo nanyain Anya sih Hee? Tumben amat"
Heeseung tidak menjawab, malah menghembus kasar nafasnya.
Hal itu membuat Garam curiga dengan hubungan Heeseung juga Anya, Sebenernya mereka ada hubungan apasih? Pacaran? Cih, gak ada ya!
"Tuh Anya"
Senyum Heeseung mengembang lalu menoleh ke arah yang Jihoon tunjuk. Namun senyumnya luntur saat melihat Anya yang datang dengan Jay yang membawa barang bawaan Anya.
"Sorry ya guys gue telat, tadi itu gue sama Anya kecelakaan kecil di jalan. Motor gue lumayan rusak tadi makanya kita kesini pake taxi online"
"Apa-apaan ini Nya? Lo kenapa pergi sama Jay ke sini? Kenapa lo gak hubungin gue buat jemput lo hah?" tanya Heeseung tidak terima.
"Yaampun Hee, gue mau berangkat sendiri kok. Tapi emang kak Jay tiba-tiba dateng.."
Perdebatan mereka mencuri perhatian Jake, Jihoon, Yoshi, juga Garam.
"Kalian pacaran?" ketus Garam.
"Enggak" "Iya"
Jawab Heeseung dan Anya secara bersamaan.
"Yang bener pacaran atau enggak?" tegas Garam sambil menatap kecewa Anya.
Anya menggeleng.
"Anak-anak, udah boleh masuk ke kereta ya. Yang rapih barisnya jangan grasak-grusuk kayak orang kampung"
"Iya elah pak bawel banget dah" kesal Jake.
Baru saja Anya akan masuk ke dalam kereta Heeseung sudah menahan tangan Anya, "Sama gue"
Sebenernya Anya ingin sekali duduk disamping Heeseung, namun disatu sisi ia merasa tidak enak dengan Garam.
"Lo sama Garam aja ya?"
"Ny-"
"Papa sama mama aku udah titip aku ke kamu loh, amanat harus dilakuin loh ya" sahut Garam.
Anya tersenyum tipis lalu memasuki kereta, kebetulan kursi dalam satu tempat ada empat dan berhadap-hadapan.
Melihat hanya tersisa 4 kursi lagi yang kosong, akhirnya Anya harus duduk di depan Heeseung dan Garam.
Sepanjang perjalanan Anya hanya harus melihat Garam yang bertingkah clingy dengan Heeseung, walaupun Heeseung sama sekali tidak meresponnya.
Padahal gue udah siapin tempat buat kita berdua dan jauh dari anak-anak Nya. Kenapa malah jadi begini...lirih Heeseung dalam hati.
"Kim Garam?" panggil salah satu guru.
KAMU SEDANG MEMBACA
first love ; lee heeseung
Romance🔞🔞Ketika dendam berubah menjadi cinta.🔞🔞 [HASH WORD]