halaman 7

10K 667 145
                                    

Sejak percakapan terakhir Anya dengan Sunghoon membuatnya terus overthinking. Terlebih lagi ia menyesali perbuatannya dengan Haruto.

Gue perempuan gak bener. Heeseung, Haruto, kakak adek itu semuanya make gue. Anya bodoh!

"Vanya? Lo sekolah disini?"

Anya tersadar dari lamunannya. Ia melihat Yoshi dan Jihoon yang sedang melambaikan tangan padanya.

Dahi Anya mengkerut. Lalu melihat dirinya di pantulan kaca. Matanya membulat dengan sempurna melihat penampilannya.

"Eng i-iy-enggak kok. Gue emm.."

"Yosh, Hoon cabut yuk? Dicariin Heeseung kalian"

Untung saja Jay datang sambil memberi kode pada Anya untuk pergi dari hadapan Yoshi dan Jihoon.

Secepat kilat Anya berlari dan menyembunyikan dirinya. Untung saja ia sempat memasuki kamar mandi.

Dengan buru-buru Anya memakai kacamatanya dan menambahkan satu tahi lalat kecil di sudut bibir kirinya.

"Huftt aman.."

Dug.

Baru saja Anya keluar dari toilet perempuan ia sudah tertabrak badan kokoh Heeseung.

"Duh sakit!" kesal Anya.

"Lo itu kerjaannya emang bikin orang kesel doang deh kayaknya Nya? Ngapain sih lo buru-buru banget kayaknya?"

Anya tidak menjawab dan hanya meringis.

Heeseung memperhatikan wajah Anya yang tampak lebih cerah dari biasanya. Juga lebih rapih dan cantik dari biasanya.

"Tumben rambut rapih"

"Gakusah ngurusin deh, udah minggir gue mau ke kelas"

Baru saja Anya akan meninggalkan Heeseung, Heeseung sudah mencekal tangan Anya dan menariknya kembali.

"Kenapa kemaren pulang gitu aja? Gaktau apa gue nyariin lo?"

"Yaudahsih gue kan ada urusan, lagian gue udah masak kok buat lo. Gitu aja dipermasalahin, lagian gue kan bukan siapa-siapa lo"

"Kalo gue bilang lo itu siapa-siapa gue gimana?"

Mata Anya membulat lalu tertawa, "Apaansih"

"Iya gue tau gue itu yang suka lo suruh-suruh, artinya gue pembantu lo. Gitu kan?"

"Pacar gue lah"

Anya mematung di tempat lalu melipat kedua tangannya juga membuang pandangannya. Entah mengapa ia ingin berteriak sekarang juga.

"Jawab dong, pegel nih nunggu" goda Heeseung sambil mencolek lengan atas Anya.

"Apasih? Gakjelas banget" ucap Anya salah tingkah.

Heeseung terkekeh lalu mencubit keras hidung Anya, setelahnya ia pergi ke kelas sambil tersenyum gemas.

Anya mendengus kesal setelah kepergian Heeseung, Ini nih yang namanya dibawa terbang kelangit, terus dijatohin gitu aja.



























Bel pulang sekolah telah berbunyi, Anya menunggu sang supir menjemputnya di halte dekat sekolah.

Merasa senang karena yang ditunggu-tunggu akhirnya datang, namun ternyata orang lain lah yang datang. Heeseung.

"Nungguin gue?"

"Geer. Lagi nunggu supir juga"

Heeseung turun dari mobilnya lalu membuka pintu mobil depannya agar Anya masuk.

first love ; lee heeseungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang