halaman 30

4.3K 297 64
                                    

Jay mengelus pundak sang kakak yang terus saja menangis.

"Jay kan udah bilang kak, ngomong ke Heeseung, jujur sama dia.."

"Kasian Anya. Aku gakmau ganggu mereka lagi Jay. Udah cukup kemaren-kemaren"

Jay menghela nafasnya, "Terus bayi ini nanti gimana kak? Tolong dipikirin lagi"

"Aku bisa urus sendiri Jay, kamu tenang aja. Lagian papa udah suruh kakak seceptnya keluar negeri, aman kan?"

"Kak.." lirih Jay.

"Semua juga salah kakak Jay. Kakak yang selalu mancing Heeseung bahkan saat kakak tau Anya udah balik"

"Kakak yang salah.."

"Kakak gakmau ganggu ketenangan mereka lagi, terutama Anya. Anya udah banyak banget menderitanya ketimbang aku. Dia diusir Heeseung gitu aja waktu dia hamil karena masalahnya, dia balik tapi dia harus gagal nikah gara-gara aku. Dia bener-bener tersiksa"

Jay mengangguk mengiyakan.

"Tapi..kalo kakak gakbisa selamat pas lahirin bayi ini, kakak mohon sama kamu un-"

"Kak apaansih?? Kak Karin bisa kok lahirin dia, kak Karin gakbakal kenapa napa"

"Semoga ya Jay, tapi jujur aja kakak seneng bakal ada temennya" kekeh Karina sambil mengelus perutnya.

"Jadi anak pinter ya hahahah" Jay ikut mengelus perut Karina dan tertawa kecil.

Sedangkan dilain tempat pernikahan Heeseung dan Anya tengah berjalan.

Keduanya tampak sangat elegant dengan gaun serta tuxedo yang mereka pesan dibutik langganan keluarganya.

Keduanya sedang menyapa para tamu.

Saat acara pernikahan telah usai, mereka memutuskan untuk langsung tinggal di apartment Heeseung.

"Huftt capek banget aku Hee"

"Sama Nya"

Anya membulatkan matanya saat Heeseung membuka jas dan celananya. Anya langsung menoleh ke arah Ashley dan lega karena putrinya sudah tertidur dengan nyenyak.

"Ganti baju tuh dikamar jangan disini! Untung aja Ashleh udah tidur"

"Yaampun iya aku lupa"

Heeseung memakai baju kausnya lalu menghampiri putrinya. Ia berniat untuk menggendong putrinya, namun Ashley sudah lebih dulu bangun dan menangis.

"Ehh ehh kok nangis nak?"

"Esley atit.." lirih Ashley dengan suara kecilnya sambil memegang kepalanya.

"Sakit?!" panik Heeseung dan Anya secara bersamaan.

Keduanya lantas mendekat dan memegang pipi, serta badan Ashley yang memang memanas.

"Yaampun anak papa badannya panas banget nak. Nya? Kita ke rumah sakit sekarang ya? Kasian Ashley"

"Iya Hee"
































Anya berkali-kali mencium pipi putrinya sambil memeluk badan mungil Ashley. Sejak pulang dari rumah sakit, Ashley masih terus terdiam dan tidak banyak bicara seperti biasanya.

"Mama kangen sama Ashley yang bawel nih"

Ashley menatap kedua mata Anya dengan dalam yang membuat mata Anya seketika berair.

Duh, gue kenapa? Kenapa malah mellow gini?

"Esleyy love you mmaa.." ucap Ashley dengan sangat lembut dan mencium hidung Anya.

first love ; lee heeseungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang