Simpanan Daddy

342K 3.7K 27
                                    


Pak Surya mencium bibirku, lalu kusambut dengan membuka mulut, hingga lidah kami bermain, gairahku makin memuncak,tangan kanan Pak Surya meremas payudaraku dari luar lingerie yang kugunakan, tangan kirinya masih sibuk mengusap pahaku, ahhhh shit rasanya bikin aku mau lebih dari ini.

Aku merasa bersalah pada istru beliau, tapi aku nggak bisa membohongi diriku sendiri, aku sangat menyukai sentuhan pak Surya. Setiap sentuhan ditubuhku membuatku berjengit.

"Ahhhhh, pak bagaimana kalau ada yang tau? Aku takut istri bapak marah"

"Tenanglah Sintya, saat ini hanya ada kamu dan saya, maka nikmati saja kebersamaan ini, hmm? Kau menikmatinya bukan?" dengan sentuhan di pahaku yang makin lama makin ringan, sekarang sudah naik ke pangkal pahaku.

"Ahhhh.. Geli banget pak, ta..tapi ini enak" erangku disela-sela ciuman kami.

"Ini pertama kali nya buat kamu?"

Aku mengangguk.

"Jadi, mau ya jadi teman ranjang saya malam ini? Mau menghangatkan tubuh saya yang lagi merasa dingin ini?"

Aku menunduk, dan menganggukan kepala. Jalang kau sintya. Hatiku mengumpat tapi tubuhku merespon dengan baik sentuhannya, sialan.

Pak Surya mulai melepas kemeja, lalu perlahan mendekat dan mendekap ku sangat erat

"Wangi banget sih"

"Masa sih? Habis mandi sih pak tadi"
aku hampir gila dengan ciumannya di leherku dan kini turun ke gundukan yang ada di dadaku, lalu dia menanamkan wajahnya disana seolah itulah tempat paling nyaman, lalu perlahan menghisap putingku

"Aaahhhhh, pak.. Akuh, ahhhhh"

"Masa masih manggil pak, Daddy dong, atau Mas aja?"

"Geli pak.. Ahh.. Dadd" mendengar aku memanggilnya Dadd membuatnya semakin ganas menyesap putingku, tangannya pun tak henti memainkan puting ku yang satu,
Shit, di bawah sana terasa gatal dan basah. Sentuhannya benar-benar menggairahkan.

"Good girl" setelah puas dengan payudaraku, Pak Surya turun dari sofa, jongkok dihadapanku, dan membuka kedua pahaku, kepalanya mendekat, dan mulai menciumi pahaku, refleks aku langsung memberinya akses, posisiku agak terbentang dengan paha yang sudah mengangkang. Benar-benar layaknya Jalang.

Masih menciumi pahaku, lalu semakin ke atas, disentuhlah vaginaku menggunakan jarinya, sentuhan seringan bulu yang membuatku semakin mendesah.

"Ahhhh, pakh.. Inih.. Geliih banget, kenapa rasanya seenakhh ini, ahhhh"

makin kencang elusannya, lalu ganti dengan kepalanya yang berada di bawah sana, kemudian bibrinya menciumi vaginaku, meembuka perlahan celana dalam yang kugunakan, dan tentu saja sudah basah sejak tadi.
Setelah celanaku terlepas, pak Surya mulai menciumnya, menjilat dengan pelan, lalu semakin lama semakin cepat

"ahhh..ahhhh gelih ahhhhh"

"Enak sayang?"

Aku bahkan tak begitu peduli dia bicara apa. Yang jelas saat ini aku merasa geli luar biasa dan "ahhhhhhhh" vaginaku terasa bergetar, dan nikmat banget sampe ke ubun-ubun rasanya.dia meremas payudaraku dan menciumku, lalu memelukku erat.

"Wahh baru dijilat udah keluar nih, jadi nggak sabar buka segel" dia terkekeh lalu membuka semua yang dia kenakan. Dan ya, hanya tersisa celana dalamnya saja. Dati luar aku melihat tonjolan yang sangat besar dan sepertinya sangat keras.

Dia mengarahkannya padaku.

"Ayok, bikin dia puas sayang, maka apapun keinginannmu akan aku penuhi, termasuk memuaskan mu seperti tadi"

Semburat merah pasti muncul di pipiku. Apa tadi? Kepuasan? Baiklah, sudah terlanjur jatuh, sekalian saja berenang. Apapun kebutuhanku akan dia penuhi? Baiklah Jalang, lakukan apapun yang membuatnya puas.

"Bagaimana caranya pak?"

"Cium dia, masukkan dia dalam mulutmu"

Aku menurut, kuciumi penisnya dengan gerakan seringan mungkin, "ahhhh..good Sintya, ini enak sekali"

Aku memasukkannya kedalaam mulutku, penuh sekali. lalu lidahku ku gerakkan didalam, menyentuhnya, ku hisap lalu kumainkan lidahku lagi.

"Ahhh...ahhhh..ahhh, Sin enak banget, yang kenceng ngisepnya, ahhhh iya begitu, ahhhhhh"

"May I?" May I dengkulmu, dari tadi kita ngapain, sampe kayak gini, masih nanya lagi. Aku mengangguk. Dia membopong ku ala bridal style. Merebahkan ku ke atas kasur berukuran king size ini.

Dia menciumiku, meraba apapun dalam diriku, melepas semua yang kukenakan malam ini, lalu mencium bagian bawahku lagi, memainkan lidahnya

"Ahhh.. Dadd, Sintya mau Dadd, sekaranghh ahhhhh...."

"You want me to night?"

" yess Dadd, now"

Tbc.

Bonus gaes

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bonus gaes. Yang gak mau tekan bintang ku doakan shopee mu gaada gratis ongkirnya, wkwkw

Kumpulan Cerita 21+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang