Yang cepet Om

154K 814 25
                                    

Bokapnya Firda memeluk gue, menciumi leher gue, lalu membopong gue ke kamar, yang gue tau ini kamar tamu.

Setelah masuk ke dalam kamar, bokapnya Firda nggak ngasih gue waktu buat napas, gue dihimpit ke tembok, dia langsung cium bibir gue, sedangkan gue masih diam gak bergerak sama sekali. Lalu tangannya meremasi payudara gue dan yang satunya meremas pantat gue.
"Ahhhhh....."
Mulut gue terbuka karena mendesah, lalu lidahnya Om masuk bermain didalam mulut gue, menggerak gerakkannya didalam sana. "Hmmmmpppphhh"

Bokapnya Firda makin keras ngeremes payudara gue, kini tangan satunya pindah mengusap vagina gue.. "Ahhhhhh....."

"Lidya udah basah nih.." dia tersenyum, menghentikan ciumannya, sekarang dia jongkok, lalu menyingkap rok mini gue, menciumi vagina gue yang berada dibalik celana dalam, tangannya mengusap kedua paha gue.

"Ahhhhh.....shhhhhhhh.... Om....ahhhhhh"

Celana dalem gue mulai ditarik ke bawah, lalu dilemparkan ke sembarang tempat,

"Bersih banget, mulus nggak ada bulunya nih, Lidya rajin potong ya?" Om mendongak dengan muka mesumnya.

Aku mengangguk, tak sabar dengan rasa yang akan diciptakannya.
Bokapnya Firda menciumi vagina gue.
"Emhhhhhh.... Gelihh banget om...ahhhhh....hahhhhhh"

Gue bergerak tak tentu, sedangkan bokapnya Firda makin cepat menggerakkan lidahnya... Vaginaku berkedut, kurasa gue akan mencapai klimaks.
Seolah sudah paham, bokapnya Firda makin menghisap vagina gue, tangannya meremas bokong gue, lalu..

"Ahhhhhhhhh.....hahhhhhhhhhhhhh... Saya udah keluar Om"

"Sering mastrubasi ya? Kok udah tau?" tanya bokapnya Firda sambil senyum, sumpah ya senyumnya itu manis banget, gue nggak nyesel orgasme karena dia.
Bangsat lo Lidya.

Aku mengangguk malu, si Om bangkit, lalu mencium leher gue, memeluk gue.

"Tau dari mana? Dari pacar, hmmm?"

"Nonton video Om" gue tersenyum malu.

"Udah pinter dong, bikin laki-laki seneng?"

"Belum coba sih Om"
Bokapnya Firda menuntun gue menuju tempat tidur, lalu Ia duduk kemudian menyuruh gue duduk menghadapnya, baju gue yang udah kusut karena ulahnya, kini ditarik kebawah, dilepasnya bra yang gue pake, setelahnya Ia mencium dada gue, menghisap payudara gue, menjilatinya,

"Ahhhhhh"

"Mendesahlah Lidya jangan menahannya, nikmati ya sayang..." si Om mencium gue, Ia meminta gue turun, lalu berbaring di atas tempat tidur, disingkapnya rok yang gue pake, jari tangannya mulai memasuki vagina gue "Ahhhhhhh.... "

"Masih sempit nih, satu jari aja udah jepit gini" tatapannya penuh senyuman ke gue.
Setelahnya, Om menjilati tangannya, lalu membuka semua pakaian yang Ia kenakan, waaaaw penisnya besar dan tegak, siap menusuk gue.

Direntangkan paha gue olehnya, lalu mulai menggesekkan ujung penisnya ke vagina gue.

"Ahhh... Basah banget Lid" perlahan mulai memasukkan penisnya

"Ahhhhh... Perihh Om"

Ia mengolesi miliknya menggunakan cairan yang ada di vagina gue. Setelah lumayan basah, Ia mulai memasukkannya lagi perlahan.. Lalu mendorongnya cepat

"Ahhhhhhh........ Ssakit Om... Penuhh banget"

"Iya... Punya mu masih segel nih, Om yang buka" Ia tertawa. Lalu mulai menarik dan memasukkannya lagi kedalam lubang milik gue.

"Ahhhh.... Lidyaku... Ahhhhhhhh.... Gigit Lid...ahhhhhhh"

Aku mengencangkan vagina gue seolah sedang menggigit penisnya.

Kumpulan Cerita 21+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang