Perlahan Ayah memasukkan penisnya ke dalam vaginaku, aku kesakitan, tapi Ayah bilang ini cuma sebentar.
"Ahhhhh.... Perih Yah..."
Ayah menarik penisnya yang besar dan keras itu sebentar, lalu mengambil air minum. Kemudian mengoleskan airnya pada vaginaku, "shhhhhh....dingin Yah, perih juga"
Ayah tak merespon, masih memberikan vaginaku sedikit air, untuk apa, aku pun tak paham.
Ia mencoba memasukkan penisnya kembali ke dalam vaginaku, lalu sleebbbbbbbb, "ahhhhhhh......enaknya Maura....."Milik Ayah memenuhi vaginaku, rasanya sedikit perih, gatal, geli dan enak.
Ayah mulai menggerakkan pinggulnya, menarik dan memasukkan pesnisnya kedalam milikku pelan."Ahhhh.....ahhhh... sempit banget nih memek mu Ra... Ahhhhhh......"
"Shhhhh yah geli yah....ahhhhhhh..."
Ayah mempercepat gerakannya, aku tak kuat menahan rasa geli, seperti tadi, aku ingin mengeluarkan cairan lagi, karena gerakan Ayah membuatku sangat geli dan enak.
"Ahhhhh....ahhhhh...yahhh... Ahhhhhhh... Maura mau pipis Yah... Ahhhhhhh"
"Ahhhh.... Keluarin Ra..... Sekarang....shhhhhhh"
Aku mengeluarkan cairannya, tetapi rasanya lebih enak dari yang tadi, karena ada penis Ayah didalamnya, membuatku bisa menyalurkan rasa enak ini dengan menjepit kencang penis Ayah.
"Shhhh.... Udah pinter nggigit deh Maura... Ahhhhhh.... Lebih kenceng lagi ya Ra...ahhhh"
Aku menurut, gerakan Ayah semakin cepat aku tak kuat untuk menjepitnya lagi,
"Ahhh...ahhhhhh....ahhhh... Yang lebih cepet lagi Yah.... Geli Yah...ahhhhhh...ahhhhhh"
"Ahhhhhh....hahhhhhhhh..... Sempit Ra... Ahhhhhhh.... Kamu enak banget... Ahhhhhh..... "
"Ahhhhhhhhhh........" Ayah berhenti, tapi aku merasakan sesuatu yang hangat mengalir didalam vaginaku. Entah itu apa, tapi rasanya sungguh nikmat.
Maafin aku Ma, tapi aku nggak bisa kalo cuma sampai disini. Aku mau ngerasain ini sama Ayah. Lagi.
Ayah tidur diatas tubuhku, aku memeluknya, mengusap punggungnya,
Menjepit penis Ayah lagi,"Nakal banget sih Ra, Ayah masih lemes nih. Kamu masih mau lagi?"
Aku menganggguk.
"Tadi kesakitan, kok sekarang ketagihan?" ayah tersenyum meledekku.
"Enak Yah... Maura mau lagi..."
"Nanti malem ya? Ayah lemes bangt ini. Biasanya mama kamu cuma bisa satu kali loh, ini Ayah udah dua kali, kamu masih kuat aja"
Aku tersenyum, berarti bisa dong kalo mama udah pulang Ayah ngelakuin lagi sama aku.
"Mama pulang kapan Yah?"
"Seminggu lagi mungkin, kenapa memangnya?"
"Boleh kan Yah kalo seminggu ini Ayah sama maura ngelakuin ini? Nggak papa kan Yah?"
"Sampe kapanpun selama Maura mau, Ayah siap bikin Maura ngerasain rasa nikmat, oke?"
Aku tersenyum, mengangguk.
"Tapi kalo ada mama gimana yah?"
"Nunggu mama kamu tidur, nanti Ayah ke kamar Maura, pintunya dikunci. Apa mau dirumah Ayah yang dulu?"
"Dikamar Maura aja"
"Tapi jangan teriak kayak tadi"
"Ya habisnya enak banget Yah, kan Maura baru pertama kali"
"Pertama kali malah sama Ayah"
"Habis tadi Ayah pake baju begitu, kan jadi keliatan sexy"
"Kamu juga, udah tau ada Ayah dirumah malah godain, pake baju pendek, tipis, udah gitu nggak pake bra, kan punya Ayah langsung bangun" Ayah tertawa
"Bisa keras banget ya Yah? Tadi Maura takut nggak bisa masuk deh"
"Kalo nggak keras nggak bisa bikin kamu keenaakan dong sayang" Ayah mencium bibirku.
"Sekarang tidur, udah mau pagi. Ayah balik ke kamar ya?"
"Bobo sini ya Yah sama Maura, pengen dipeluk sama Ayah sampe pagi, dicium sama Ayah"
"Siapa takut."
End.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kumpulan Cerita 21+
RomanceCerita dewasa, yg masih bocil dilarang mampir. Peringkat 1 #Affairs pada 19 Mei 2022